Tak tanggung-tanggung, pembalap asal Spanyol tersebut 17 kali finis di posisi 3 besar, padahal dirinya melakoni 18 seri balapan.
Itu berarti Marquez hampir selalu bisa naik podium, kecuali saat dia gagal finis waktu MotoGP Americas.
Usut punya usut, konsistensi performa yang ditunjukkan oleh Marquez tak lepas dari sosok idola yang begitu menginspirasinya saat masih kecil.
Dilansir Bolasport.com dari Speedweek, kakak dari pembalap Moto2 Alex Marquez tersebut menyebutkan beberapa nama rider legendaris yang menjadi panutannya.
Salah satunya adalah Valentino Rossi.
"Saat masih kecil, saya bermimpi untuk bisa menjadi seperti (Mick) Doohan, Valentino (Rossi), Dani Pedrosa, dan banyak pembalap Repsol Honda lainnya," ujar Marquez saat menghadiri acara pameran otomotif EICMA di Milan, Italia, Selasa (5/11/2019).
"Akhirnya, pada musim 2013, Honda memberi saya kesempatan untuk menjadi pembalap MotoGP dan seorang juara."
"Sampai sekarang saya masih tidak percaya, bisa menjadi pembalap yang paling banyak menang bareng Honda," tuturnya takjub.
55 wins in the premier class, six @MotoGP World Championships, 55 fastest laps, 93 podiums and a record 62 poles - all at just 26 years old.@MarcMarquez93 has had an incredible journey since his 2013 debut. pic.twitter.com/6S9a2DbOum
— Repsol H????nda Team (@HRC_MotoGP) October 28, 2019
Sederetan catatan gemilang yang ditorehkan Marquez musim ini tak ayal membuatnya bahagia tak terkira.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar