"Tadi poinnya memang mepet, tapi saya merasa keteteran sekali, saya sering berada di posisi yang tidak menguntungkan untuk mengembalikan bola dengan baik," papar Gregoria.
"Cara main saya bikin saya susah sendiri. Tadi banyak mati sendiri, pola main dan strateginya pun tidak jalan.
"Sebetulnya lawan itu pola mainnya lambat, kalau mau saya cepetin pun nggak menguntungkan buat diri saya sendiri,” lanjutnya.
Pemain yang akrab disapa Jorji itu berniat memperbaiki kemampuannya. Selain soal ketenangan, dia juga ingin berkembang hal variasi pukulan.
Baca Juga: Jadwal Fuzhou China Open 2019 - Laga Marcus/Kevin Tayang Live, Catat Jadwalnya
"[Saya sekarang] malah cocok-cocokan kalau ketemu lawan, padahal harusnya pemain bagus itu punya pola untuk tiap lawan yang berbeda," ujar Gregoria memungkasi.
Tersingkirnya Gregoria membuat Indonesia tak memiliki wakil tersisa di sektor tunggal putri Fuzhou China Open 2019.
Pemain lainnya, Fitriani, sudah tersisih pada babak pertama setelah dibekuk Nitchaon Jindapol dari Thailand dengan skor 12-21, 11-21.
Baca Juga: Tanpa Pelatih, Chou Tien Chen Ingin Hadapi Chen Long pada Olimpiade
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar