“Dari sisi personal dia sangat baik. Di luar lapangan dia sering membuat aktivitas seperti lomba untuk pemain. Dia hanya kurang beruntung di timnas,” kata Beto menjelaskan.
Beto menilai sesungguhnya Simon memiliki strategi yang jitu dan ampuh dalam meningkatkan penampilan skuad Garuda.
Namun sayang strategi tersebut hanya bisa diterapkan selama 45 menit babak pertama dan sulit dilanjutkan di babak kedua.
Terbukti, Evan Dimas dkk tampil mengesankan dalam babak pertama ketika menghadapi lawan-lawannya.
Baca Juga: Man United Ukir Rekor Impresif Usai Tundukkan Partizan di Liga Europa
Selama menjalani pertandingan babak pertama, Indonesia bisa mengungguli Malaysia, menahan imbang Thailand, serta hanya kebobolan satu gol ketika melawan UEA dan Vietnam.
Setelah itu, ketika memasuki babak kedua, para pemain timnas menjadi kelelahan dan tidak bisa mempertahankan performa sehingga laga selalu berakhir dengan kekalahan.
“Pemain terlalu capai, kelelahan. Kondisi kami menurun di babak kedua,” kata Beto.
Baca Juga: Hasil Fuzhou China Open 2019 - Minions Rebut Tiket ke Semifinal
Terlepas dari hal tersebut, pemain Madura United tersebut siap mendukung siapapun yang ditunjuk oleh PSSI menjadi pelatih baru timnas.
Pemain naturalisasi itu menyebutkan bahwa keberhasilan timnas Indonesia di masa depan ditentukan oleh kerja sama antara pemain, pelatih, dan para pemangku kebijakan sepak bola nasional.
"Kita semua harus semangat dan bekerja keras demi meraih prestasi. Tak ada waktu untuk malas-malasan,” ucap Beto tegas.
View this post on InstagramHasil pertandingan matchday ke-4 fase grup Liga Europa. #eufa #europaleague #gridnetwork
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar