Baca Juga: Cristiano Ronaldo Terancam Larangan Bermain 2 Tahun karena Tinggalkan Stadion Lebih Dulu
Seperti dikutip Bolasport.com dari Opta, Si Nyonya Tua unggul atas Inter Milan (7), Liverpool (6), St. Etienne (6), dan Nantes (6).
Pragmatisme Juventus dalam meraih kemenangan juga menular ke Liga Champions.
Juventus sudah menang 3 kali di Grup D dan 2 di antaranya didapatkan dengan selisih satu gol.
I Bianconeri dua kali mengalahkan Lokomotiv Moskva dengan skor 2-1.
Satu-satunya kemenangan Juventus dengan selisih gol besar adalah saat menaklukkan Bayer Leverkusen 3-0 pada matchday 2, 1 Oktober 2019.
Baca Juga: Juventus Siap Ajak Donnarumma Khianati AC Milan
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dikatakan Tak Mampu Lewati Lawan Selama Tiga Tahun
Terhadap kondisi tim asuhannya yang tampak pragmatis dengan sering menang lewat skor tipis, Maurizio Sarri menyatakan hal itu adalah kekuatan.
Tetapi, ia sekaligus juga mengakui perlu ada perbaikan dari Juventus dalam hal ini.
"Saya suka spirit tim ini dalam meraih kemenangan, tetapi kami harus banyak melakukan perbaikan dalam hal kualitas," katanya dalam jumpa pers usai pertandingan melawan AC Milan seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
"Kami masih membuat terlalu banyak kesalahan, kehilangan bola dengan mudah, dan membuka ruang bagi AC Milan. Rasa lapar dan determinasi untuk menang adalah hal yang membuat kami bisa menang," lanjut Sarri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Opta, Sky Sport Italia |
Komentar