Baca Juga: Rafael Nadal Kantongi Hal Positif di Balik Kekalahan dari Zverev
"Pada gim pertama kami main di bawah tekanan, kami nggak bisa keluar dari tekanan itu," kata Ade Yusuf Santoso, dilansir BolaSport .com Badmintonindonesia.org.
"Lalu pelatih (Herry Iman Pierngadi) menyemangati kami dan mengatakan kalau ini kesempatan kami untuk menang dari lawan," ucap dia menambahkan.
Sementara itu, Wahyu Nayaka Arya menyoroti kondisi angin yang membuat dia kesulitan untuk keluar dari tekanan yang dilancarkan pasangan lawan.
Baca Juga: Pocari Sweat Run 2020 Sambangi Solo, 3 Artis Born To Sweat Siap Ambil Bagian di Kota Bengawan
"Kami sudah mengira bakal ramai, pemain Jepang itu kuat. Pada gim pertama, kami 'kalah angin' juga, jadi susah keluar dari tekanan," tutur Wahyu
"Pada gim selanjutnya, kami mencoba untuk berpikir dapat poin satu-satu dulu, saat ketinggalan kami mencoba berpikir lebih positif," kata dia lagi.
Menanggapi pertemuan dengan Ahsan/Hendra pada babak kedua, Wahyu/Ade mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga: Sukses Besar di Bandung, Pocari Sweat Run Siap Ekspansi ke Solo pada 2020
Sejauh ini, Ahsan/Hendra unggul 3-0 dalam catatan rekor pertemuan dengan Wahyu/Ade.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar