Baca Juga: Lewis Hamilton Didoakan Tak Akan Memenangi Gelar Juara Dunia Lagi
Mohammad Ahsan mengatakan, saat berada dalam keadaan tertinggal, dia tak ingin menyerah.
Sebaliknya, sosok atlet yang sering dipanggil Babah Ahsan itu justru bertekad untuk bisa membalikkan keadaan atas Li/Liu.
"Waktu ketinggalan itu, kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang, jadi kami tidak mau menyerah," kata Ahsan.
Untuk itu, Ahsan mengaku lebih fokus kepada servis yang dilancarkan Li/Liu sebelum melancarkan serangan dan membongkar pertahanan pasangan lawan.
Baca Juga: Dua Petinju Indonesia Bertekad Ukir Sejarah di Kota Malang
"Kami memang harus fokus pada servis mereka, tadi kami kewalahan di servis. Kami coba lebih fokus lagi pada servis mereka dan harus bisa balik serang," tutur Ahsan.
"Sebab, kalau dari servis mereka kami angkat bola (shuttlecock), serangan mereka, karena masih muda, tentu lebih kuat. Kami kewalahan juga kalau harus defense terus," ucap Ahsan.
Pada laga final, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan menjumpai pemenang duel antara Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dan Choi Solgyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Baca Juga: Pelatnas Tenis Jalani Persiapan Final Sebelum SEA Games 2019
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar