BOLASPORT.COM - Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 memasuki babak final. Kali ini, peserta tidak hanya dinilai dari kemampuannya.
Berlatih bersama klub bulu tangkis PB Djarum menjadi salah satu jalan yang ingin dilalui pemain muda untuk meraih prestasi.
Hal itu bukannya tanpa alasan.
PB Djarum, sebagai salah satu klub terbesar Indonesia, telah menelurkan pebulu tangkis bertalenta emas.
Mulai dari era legenda tunggal putra Liem Swie King sampai Kevin Sanjaya Sukamuljo yang kini menjadi ganda putra nomor satu dunia.
Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis menjadi salah satu bentuk usaha PB Djarum dalam menjaring bibit pemain andalan Indonesia.
Peserta yang lolos akan mendapat kesempatan untuk mendapat pembinaan menyeluruh secara cuma-cuma.
Mulai dari asrama, gizi standar atlet, hingga perlengkapan bertanding. Pun begitu dengan kesempatan mengikuti turnamen di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Wajib Amankan Tiket BWF World Tour Finals 2019
Sebuah fasilitas dan sarana yang menggiurkan jelas. Namun begitu, jalur yang harus dilalui untuk mencapainya pastinya tidak mudah.
Mula-mula para peserta harus lolos dari seleksi regional. Ada dua tahap di sini, yaitu screening dan turnamen.
Dalam tahap screening, pemain akan dinilai teknik dan kemampuan bermainnya oleh tim pemandu bakat.
Apabila lolos tahap screening, para pemain memperjuangkan Super Tiket melalui tahap turnamen.
Baca Juga: Liem Swie King: Jadi Pemain Tunggal Juara Harus Lebih Mau Capek
Super Tiket tidak hanya diberikan kepada para peserta yang menang dalam tahap turnamen.
Peserta yang kalah masih bisa mendapatkannya apabila dianggap memiliki potensi oleh tim pemandu bakat.
Super Tiket sendiri bukan tujuan akhir. Pemegang Super Tiket masih akan menghadapi proses eliminasi dalam babak final Audisi.
Babak final Audisi Umum berlangsung tiga hari, 20-22 November 2019 di GOR PB Djarum Kudus dan terbagi dalam beberapa sesi.
Baca Juga: Audisi Umum 2019 - 30 Anak Wakili Kota Kudus ke Putaran Final
"Pertama-tama peserta dipertandingkan sesuai dengan tahun kelahiran untuk setiap kelompok usia," kata Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi kepada awak media, termasuk BolaSport.com, di GOR PB Djarum, Kudus, Rabu (20/11/2019).
"Kemudian tim pelatih PB Djarum akan membuat request berbagai pertandingan, siapa lawan siapa," imbuhnya.
Pada hari kedua tim pelatih masih akan mengamati para peserta yang tersisa melalui dua sesi pertandingan yang mereka atur.
Proses seleksi sedikit berubah pada hari ketiga. Pada pagi hari pemain akan melalui tes fisik berupa beep test.
Baca Juga: Liliyana Natsir Minta Publik Sabar dengan Progres Tontowi/Winny
Beep test adalah tes berlari di antara dua garis yang berjarak kurang lebih 20 meter, sepanjang suara "beep" terus berbunyi.
Peserta akan kembali bertanding pada sore hari sebelum diumumkan siapa saja yang akan melangkah ke Tahap Karantina.
Fase Karantina digelar selama satu pekan, 23-29 November 2019 di dua GOR Djarum di Jati dan Kaliputu.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Pendaftaran BRIlian Run 2019 Gratis Mulai 20 November
"Setelah karantina baru kita menentukan siapa-siapa yang mendapatkan beasiswa bulu tangkis," kata Fung melanjutkan.
"Penilaian kami berdasarkan kemampuan, fisik, dan selama karantina sebanyak mungkin menilai kegigihan dan perjuangan peserta."
Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 diikuti oleh 4118 atlet yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-11 dan U-13.
Dari ribuan atlet itu, terpilih 134 pemegang Super Tiket yang tersebar dari lima lokasi audisi: Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.
Baca Juga: Cara Emilia Nova Jaga Kondisi Jelang SEA Games 2019 Usai Cedera
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar