Tak ingin melihat pembalap sekaliber Zarco tanpa tim pada MotoGP 2020, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, dikabarkan campur tangan.
Pria yang baru saja mengunjungi Indonesia tersebut menawari bantuan melalui manajer Zarco, Claude Michy.
Michy sendiri kini tercatat sebagai promotor MotoGP Prancis yang diadakan di Sirkuit Le Mans.
Ezpeleta dan Michy lantas menyusun strategi agar Zarco masih bisa berkompetisi pada MotoGP Prancis musim mendatang, demi membanggakan publik tuan rumah.
Zarco sendiri dipandang oleh masyarakat Prancis sebagai satu-satunya pembalap tuan rumah yang tersisa, dan mengabaikan pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.
Seperti diketahui, Quartararo dan keluarganya telah hijrah dan menetap di Spanyol guna menunjang karier balapannya.
Jawaban atas masa depan Zarco pun semakin terkuak saat juara Moto2 musim 2015 dan 2016 tersebut bertemu dengan dua petinggi Ducati, Gigi Dall'Igna dan Paolo Ciabatti, pada Senin (18/11/2019) yang lalu.
Baik Dall'Igna dan Ciabatti mendorong Zarco untuk segera membuat kesepakatan dengan pemilik tim Avinta, Raul Romero.
Baca Juga: Alex Marquez Mengaku Masih Kesulitan Imbangi Penampilan Marc Marquez
Ambisi Zarco untuk terus berkompetisi akhirnya bisa terakomodasi di tim Reale Avintia, yang baru saja "naik kasta" menjadi tim satelit Ducati.
Pengalaman Zarco, yang menunggangi tiga motor berbeda (Yamaha, KTM, Honda) dalam dua musim terakhir, juga dianggap bisa memberi manfaat tersendiri bagi Ducati.
Dengan sinyal perekrutan Avintia yang semakin menguat, tampaknya publik MotoGP tidak akan menunggu terlalu lama untuk mengetahui akhir dari drama Johann Zarco dan tim barunya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar