Daud sendiri tidak menyangka hal tersebut. Dirinya menilai apa yang dialami Mokoena tergolong sangat jarang ditemui di arena tinju.
"Kejadian itu cukup jarang terjadi di dunia tinju, lepas bahu dan segala macam. Cedera yang seperti itu jarang," kata Daud saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Kalau pecah pelipis, benturan, atau jatuh itu baru umum terjadi di tinju, tetapi yang cedera seperti itu jarang terjadi," ujar dia.
Pada duel perebutan gelar juara dunia kemarin, Mokoena menyerah pada ronde kedelapan.
Daud bercerita bahwa Mokoena sebenarnya sudah mulai kesakitan dan mengalami penurunan performa pada ronde keenam.
Namun, ketika itu Daud sengaja tidak buru-buru mengakhiri pertarungan. Sebab, pertarungan baru jalan separuh laga.
"Dengan kondisi cedera seperti itu saya pikir tidak akan selesai 12 ronde. terbukti di ronde delapan, dia menyerah dengan serangan saya dan ditambah rasa sakit," ucap Daud.
"Saya tahu dia kesakitan jadi saya kejar terus. Sampai ada momen kena dagu, terus ditambah mungkin dia kesakitan, jadi dia menyerah," imbuhnya.
Baca Juga: Mengintip Besaran Bonus untuk Para Peraih Medali SEA Games 2019
Adapun Daud tak hanya merebut gelar juara dunia versi IBA yang lowong. Dia juga berhak atas sabuk juara WBO Oriental.
Dengan hasil ini, sekarang Daud memiliki rekor bertarung 40 kali menang dan 4 kali kalah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar