Kiper Francesco Toldo tak sanggup menahan derasnya sepakan jarak jauh Batistuta pada menit 83'. Skor menjadi 1-0 sampai peluit akhir pertandingan ditiupkan.
Tak ada selebrasi mencetak gol, yang ada hanya tangis, bahkan ia masih bersedih seusai laga kelar.
Memang, Fiorentina begitu spesial bagi Batistuta sampai-sampai ia mengaku belum bisa move on.
Meskipun begitu ia sadar akan posisinya dan harus tetap profesional karena Roma adalah prioritas utama.
"Saya bermain sepanjang pertandingan ini dengan dengan beban pikiran yang merasuk ke kepala saya. Saya minta maaf untuk Fiorentina," ucap pemain berjuluk Batigol, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Penting juga diketahui, karena saya ingin menang untuk Roma jadi saya berusaha keras mencoba tetapi saya tidak bisa melupakan masa lalu."
"Tentu saja saya tidak bisa bilang saya senang mencetak gol melawan bekas rekan setim saya, tetapi Roma butuh menang," jelasnya.
Mimpi Batistuta menjadi juara Liga Italia langsung terkabul di musim pertamanya di Roma.
Lewat perjalanan yang terjal, skuad Fabio Capello akhirnya bisa juara dengan raihan 75 poin dengan terpaut dua angka saja dari Juventus.
Selain menjadi juara, Batistuta juga menobatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak di Roma sumbangan 20 gol.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | bbc.co.uk, guardian.com, Legaseriea.it, Youtube.com/Asroma |
Komentar