Baca Juga: Bayern Bertemu dengan Seorang Agen Guna Bahas Transfer Leroy Sane
Pada musim 1994-1995, I Rossoneri mengalami paceklik dalam mencetak gol dalam 13 pertandingan di Liga Italia yakni sama-sama hanya sanggup mencetak 12 gol.
Skuad Milan saat itu dihuni oleh nama-nama mentereng yang haus gol seperti Ruud Gullit, Marco van Basten, Roberto Donadoni, Zvonimir Boban, Marco Simone, dan Dejan Savicevic.
A first-hand account of Gullit's maiden Rossonero joy ????⚫️
Mirko grew up in the '80s, during the time of Gianni Rivera, Tassotti, Baresi, Battistini, but there's one star he'll never forget: Ruud Gullit ????
Read more about it ????????#SempreMilanhttps://t.co/2zvdJ0RQA4
— AC Milan (@acmilan) November 26, 2019
Jika Milan musim 2019-2020 hanya mampu meraih 4 kemenangan dan 7 kali kalah, Milan musim 1994-1995 memiliki statistik yang lebih baik.
Dari 13 pertandingan yang telah dimainkan, skuad Milan musim 1994-1995 mampu meraih 5 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 3 kali kalah.
Baca Juga: Alasan Pelatih Barcelona Sering Bawa Arthur Keluar Masuk Tim
Mereka saat itu mampu mengakhiri kompetisi dengan finis di urutan keempat pada klasemen akhir Liga Italia.
Berkaca dari sejarah masa lalu tersebut, kini Milan yang ditangani Stefano Pioli diharapkan bisa berbenah.
Pergantian pelatih dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli cukup membawa perubahan di tubuh I Rossoneri.
Meski belum begitu terlihat tetapi dari segi pola menyerang mereka terlihat lebih menonjol daripada sewaktu diasuh Giampaolo yang cenderung bermain defensif.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Transfermarkt, Calciomercato |
Komentar