Walau target tidak tercapai, Ciabatti tetap kagum dengan kegigihan Jorge Lorenzo yang tidak sedikitpun kehilangan rasa percaya diri.
"Jorge mengalami masa yang sangat sulit. Tetapi faktanya, dia tidak pernah kehilangan keyakinan dengan kemampuannya untuk berhasil bersama kami," tutur Ciabatti.
Untungnya, Ducati juga tidak kehilangan keyakinan dengan Lorenzo. Perkembangan terus digenjot demi memenuhi keinginan sang pemenang lima gelar juara dunia.
"Kru mekanik kami bekerja siang dan malam demi menyesuaikan karakter motor dengan gaya balap Lorenzo," papar Ciabatti.
Baca Juga: Tim Balap Sepeda SEA Games 2019 Andalkan Rendang untuk Sintas
Kerja keras Ducati membuahkan. Pada musim 2018, Por Fuera membukan total tiga kemenangan dengan dua di antaranya diraih secara beruntun.
Sayangnya, sebelum kemenangan yang dinanti datang, Ducati lebih dahulu membuat blunder setelah sang CEO mengeluarkan komentar pedas kepada Lorenzo.
Lorenzo yang kecewa karena tidak mendapat dukungan yang diinginkan akhirnya memilih keluar dan menawarkan jasanya kepada Repsol Honda.
"Sejak balapan di Mugello, dia berhasil menjadi salah satu pembalap tercepat, dan ironisnya itu terjadi pada saat kami sudah memutuskan berpisah dengannya," kenang Ciabatti.
"Lorenzo menang di Mugello, Catalunya, dan Spielberg. Saya pikir dia bisa saja meraih lebih banyak kemenangan bersama kami," ucap Ciabatti.
Baca Juga: Bos Ferrari Bantah Isu Hubungan Vettel dan Leclerc Tak Harmonis
Bak ditinggal seorang kekasih, Jorge Lorenzo hingga kini masih memberikan kenangan yang berarti bagi Ducati, setidaknya begitulah pengakuan Ciabatti.
"Kami mempunyai kenangan indah, dia adalah orang baik, meski agak sedikit kontroversial, saya mengenalnya dengan baik," kata Ciabaati menambahkan.
"Saya tahu dia juga orang yang hebat dan hatinya berada di tempat yang tepat, kami mengharapkan yang terbaik untuknya," pungkasnya.
Baca Juga: Susy Susanti Ingin Arena Bulu Tangkis SEA Games 2019 Sesuai Standar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Paddock GP |
Komentar