Namun, dilansir dari Kompas.com, penampilan Nadya yang kurang meyakinkan di semifinal membuat pelatih ganda putri Pelatnas, Aryono Minarat, melakukan perombakan.
Pasangan Vita/Liliyana memberikan harapan bagi Indonesia tatkala memenangi duel sengit pada gim pertama dengan skor 21-19.
Namun, pasangan ganda putri yang pernah meraih medali emas di SEA Games 2007 itu dipaksa kalah secara dramatis, 16-21 pada gim kedua dan 22-24 pada gim ketiga.
Bellatrix Manuputty yang sudah bersiap menghadapi tunggal ketiga Thailand, Salakjit Ponsana, tidak jadi bertanding untuk mengamankan poin terakhir.
Kembali ke masa sekarang, situasi hampir serupa tampak ketika tim putri Thailand lebih diunggulkan di sektor tunggal dan Indonesia punya kesempatan besar memenangi sektor ganda.
Meski demikian, publik Indonesia jelas mengharapkan hasil akhir yang berbeda dari tim bulu tangkis putri daripada pertemuan delapan tahun lalu di Istora.
Syukur-syukur, prestasi sapu bersih medali emas dari cabor tepok bulu di SEA Games bisa terulang seperti tahun 1987, 1997, dan 2007.
Ayo Indonesia!
Final Beregu Putri SEA Games 2019: Thailand vs Indonesia
Order of Play
- WS1 - Ratchanok Intanon vs Gregoria Mariska Tunjung
- WD1 - Puttita Supajirakul/Rawinda Prajongjai vs Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu
- WS2 - Busanan Ongbamrungphan vs Fitriani
- WD2 - Chayanit Chaladchalam/Pathaimas Muenwong vs Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto
- WS3 - Pornpawee Chochuwong vs Ruselli Hartawan
Baca Juga: SEA Games 2019 - Fadia/Ribka Senang Jadi Penentu Indonesia ke Final
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, tournamentsoftware.com |
Komentar