Laporan langsung Delia Mustikasari dari Filipina
BOLASPORT.COM - Peribahasa yang menyebutkan lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya menjadi gambaran yang tepat menggambarkan Filipina dan Indonesia.
Mayoritas masyarakat Filipina yang non muslim membuat pilihan makanan selama disana juga tidak mudah didapat seperti di Indonesia.
Selamat meliput SEA Games 2019, BolaSport.com dan sejumlah media Tanah Air kesulitan mencari makanan halal.
Makanan yang kerap menjadi penolong adalah menu di restoran cepat saji. Terkadang, kami juga memesan makanan melalui fasilitas daring.
Namun, saat meliput cabang olahraga bulu tangkis di Muntinlupa Sports Center, siomay menjadi satu-satunya makanan yang berlabel halal. Hal tersebut tampak dari tulisan halal yang tertera di stand tersebut.
Harga yang ditawarkan untuk empat buah siomay adalah 35 Peso Filipina atau sekitar Rp 9000.
Meski namannya siomay, saat Bolasport mencicipi, rasanya lebih cenderung seperti dimsum.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Cedera Lutut Bayangi Emas Deni Menuju Olimpiade 2020
Yang membedakan adalah taburan di atasnya. Siomay ala Filipina ini ditaburi dengan bawang putih goreng, jeruk sambal, dan kecap asin.
Rasanya juga mudah diterima oleh lidah Indonesia pada umumnya. Stan tersebut terhitung paling laris karena tidak pernah sepi pembeli.
Konsumennya tidak hanya muslim, tetapi juga penduduk lokal.
"Lumayan makanan ini bisa jadi pengganjal perut karena di media center venue bulu tangkis tidak disediakan makanan, hanya air putih," kata Nafie, salah satu peliput dari Indonesia.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Cedera Lutut Bayangi Emas Deni Menuju Olimpiade 2020
Selain siomay, stan tersebut juga menjual minuman berupa teh manis
Menikmati delapan siomay memang tidak membuat "perut Indonesia" kami kenyang.
Namun, cukup membantu menjaga energi kami selama meliput di venue yang jaraknya 20 km dari kota Manila ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar