Baca Juga: SEA Games 2019 - Siomay Jadi Favorit Peliput Indonesia di Muntinlupa Sports Center, Filipina
"Jadi, saya sempat ingin mengikuti jejak karier kakek sebagai petinju. Alhamdullilah saya tidak menyerah dengan cedera tersebut. Tetap semangat terus," ucap pria asli Makassar tersebut.
"Cedera itu saya alami saat masih remaja, mungkin tahun 2015. Waktu itu, umur sudah cukup matang. orang tua mulai ngejar, ltihannya sangat berat. Mungkin latihan saya overdosis. Jadi, pinggang saya kena. Untung sudah sembuh," tutur Rahmat.
Rahmat juga mengaku senang dan bangga didampingi ayahnya, Erwin Abdullah yang juga menjadi pelatih timnas sekaligus mantan lifter nasional.
Sebelum memastikan medali emas SEA Games, Rahmat mengaku mendapat firasat.
"Sebelumnya saya mimpi ada lawan dari China. Padahal tidak ada China apda SEA Games. Di mimpi tersebut, saya juara 3, kemudian mimpi lagi juara 1. Di situ perasaan saya tenang," aku Rahmat.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Wahyu/Ade Mengaku Punya Ambisi Luar Biasa Jadi Penentu Kemenangan
Anak semata wayang tersebut mulai masuk pelatnas pada 2018 untuk mengikuti Asian Games 2018.
Orangtua menjadi sumber inspirasi Rahmat. Ibunya pernah mendapat 1 perak dan 1 emas pada SEA Games 1995 Chiangmai, Thailand.
Namun, Rahmat mengakui bahwa dia lebih senang dilatih oleh ibunya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar