"Syarat tampil di Tokyo itu harus berada di delapan besar peringkat dunia. Makanya, saya akan mempersiapkan diri untuk menghadapi Qatar Open 2019 dan Kejuaraan Angkat Besi di Kazakhtan 2020 untuk mengejar poin. Mudah-mudahan saja keinginan saya bisa terealisasi," kata Windy.
Saat ini, Windy menduduki peringkat ke-20 dunia.
Terkait bonus, Windy berencana memberikan bonus dari pemerintah kepada ibunya.
"Bonus yang diberikan pemerintah itu buat mama semuanya,' kata pelajar kelas 9 SMA Handayani Pamengpek Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Kisah Lifter Indonesia Rahmat Abdullah, Jejak Ayah, dan Emas Pertama
Sama seperti kedua kakaknya, Windy sejak usia setahun memang sudah sering dibawa Siti Aisyah ke tempat latihan.
Namun, kakanya Sandy Zainul Hikmat dan Sandy Frmansyah memilih karier sebagai wasit dan pelatih di Sasana Angkat Besi Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Waktu kecil, saya memang bercita-cita ingin menjadi dokter karena melihat keluarga ayah memang kebanyakan dokter dan suster. Tetapi, lihat saja nanti. Yang pasti, saya akan konsentrasi dulu untuk mengejar tiket ke Olimpiade," ucapnya.
Tim angkat besi Indonesia menempati posisi kedua dalam klasemen umum cabang olahraga angkat besi dengan raihan empat medali emas, satu perak, dan lima perunggu.
Sementara itu, Vietnam menjadi juara umum dengan koleksi empat medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu.
Adapun Filipina menempati urutan ketiga dengan meraup dua medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar