Kendati demikian, dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Sabtu (7/12/2019), Popov mengatakan bahwa jeda 5 hari tidak menguntungkan Myanmar.
Mantan pelatih Kelantan FA tersebut pun berkelakar jika waktu sebulan lebih efektif untuk masa pemulihan.
Baca Juga: Pep Guardiola Sebut Nama Calon Penggantinya di Man City, Bukan Pelatih Top
"Kami tidak mendapatkan keuntungan dari situasi ini. Semua orang paham di sepak bola semua tim pasti kelelahan setelah melewati fase grup sebuah turnamen," kata Popov.
"Libur 5 hari tidak akan menyelamatkan Anda dari apa pun. Seharusnya butuh sebulan untuk pemulihan, tetapi tidak bisa," ujar Popov.
Velizar Popov juga mengatakan bahwa faktor fisik tidak akan menjadi penentu dalam sebuah laga, melainkan mental.
Lebih lanjut, pelatih asal Bulgaria tersebut mengatakan timnas U-22 Indonesia diprediksi tidak akan kehilangan keseimbangan tim karena semua pemainnya berkualitas.
"Kekuatan mental yang utama," ujar Velizar Popov.
"Indonesia memiliki banyak pemain bagus di bangku cadangan sehingga kami tidak tahu siapa pemain inti dan siapa pemain cadangan,' ucap Popov.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar