Menurut Christo, regenerasi tunggal putra perlu waktu dan tidak bisa instan. Perlu melalui proses yang matang.
"Mudah-mudahan dengan medali emas ini bisa menjadi cambuk bagi mereka. Awalnya mencari sponsor memang susah," ujar pemain berusia 29 tahun ini.
"Tetapi, saya menunjukkan dengan prestasi yang lebih lagi. Mereka harus lebih ulet lagi. Pemerintah juga seharusnya bisa membantu," ucap Christo.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Jalani Debut, Petenis Indonesia 16 Tahun Ini Raih Perunggu karena Salah Makan
Kemenangan Christo/Aldila membuat tim tenis Indonesia menjadi juara umum pada SEA Games 2019 dengan raihan tiga keping medali emas dan dua medali perunggu.
Medali emas pertama didapat Aldila Sutjiadi (tunggal putri) dan Jessy Rompies/Beatrice Gumulya (ganda putri).
Sementara itu, medali perunggu menjadi milik Priska Madelyn Nugroho dan David Agung Susanto/Beatrice Gumulya (ganda campuran).
Terakhir kali ganda campuran yang mendulang emas SEA Games ialah Suwandi/Wynne Prakusya.
Hasil ini mengulang pencapaian pada SEA Games 2011 di Indonesia dan SEA Games 2005 yang juga digelar di Manila, Filipina.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar