BOLASPORT.COM - Timnas U-22 Vietnam punya mimpi buruk menjelang laga final SEA Games 2019 yang harus dimanfaatkan timnas U-22 Indonesia terkait kegagalan di masa lalu.
Timnas U-22 Indonesia bersua Vietnam pada partai puncak cabor sepak bola pria SEA Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (10/12/2019).
Garuda Muda membidik medali emas pertama dalam 28 tahun, sedangkan dahaga Ksatria Naga Api, julukan timnas U-22 Vietnam, berlangsung lebih lama.
Satu-satunya medali emas tercatat atas nama Vietnam lahir pada 1959 ketika kejuaraan masih bernama Southeast Asia Peninsular Games.
Itu pun dengan negara mereka masih memakai identitas Vietnam Selatan.
Baca Juga: Jelang Final SEA Games 2019, Vietnam Sudah Mendeteksi Kehebatan Timnas U-22 Indonesia
Baca Juga: Final SEA Games 2019: Puasa 28 Tahun Indonesia dan 60 Tahun Vietnam
Baca Juga: Media Vietnam Soroti 2 Pilar Timnas U-22 Indonesia Jelang Final SEA Games 2019
Kali terakhir Vietnam sangat dekat dengan medali emas SEA Games adalah pada edisi 2009 di Laos.
Kala itu satu dekade silam, Vietnam melaju ke final untuk bertemu Malaysia di Vientiane, 17 Desember 2009.
Tim asuhan Henrique Calisto dalam level pede yang tinggi setelah lolos dari semifinal dengan kemenangan telak 4-1 atas Singapura.
Apalagi, Vietnam juga sebelumnya mengalahkan Malaysia 3-1 saat kedua kubu tergabung di Grup A.
Vietnam lolos dari fase grup sebagai pemimpin klasemen, sedangkan Malaysia runner-up.
Akan tetapi, yang terjadi di final adalah hasil buruk yang menghantui Vietnam hingga beberapa edisi SEA Games selanjutnya.
Would hate to see the generation that won Malaysia the 2009, 2011 SEA Games. And the 2010 AFF Suzuki Cup. Go into the wilderness, post playing career.
Hope to see them take up roles that would add depth of value to the sport & society. I believe, with good will they can. pic.twitter.com/gnDg9xCqZs
— Padang Bola Sepak ????⚡️ (@padangbolasepak) August 15, 2019
Alih-alih mereplika kemenangan di fase grup, timnas Vietnam malah gantian dibungkam Malaysia.
Lebih sakit karena gol penentu kemenangan Malaysia berasal dari bunuh diri bek Veitnam, Mai Xuan Hop, hanya 5 menit jelang akhir waktu normal.
Baca Juga: Tentang Komite Teknik AFC, Jabatan Baru Indra Sjafri Periode 2019-2023
Kekalahan 0-1 dari Malaysia merupakan hasil final terakhir yang mereka rasakan hingga mampu kembali menjejaki partai puncak 10 tahun kemudian.
Di bawah era baru pelatih Park Hang-seo, timnas U-22 Vietnam bertekad mengusir hantu final 2009.
"Saya telah melalui banyak turnamen internasional, tetapi bekerja di Vietnam sangat spesial. Saya ingin membawa gelar untuk fan," katanya, dikutip BolaSport.com dari Giao Duc Thoidai.
"Kewajiban saya harus dipenuhi. Kami akan melakukan segalanya untuk memenangi medali emas," ucap pria asal Korea Selatan itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | laodong.vn, giaoducthoidai.vn |
Komentar