Menurut Santiaji, kemenangan 3-0 atas Vietnam dan Filipina pada laga penyisihan Grup B SEA Games 2019 menjadi modal ketika bertemu kembali Filipina pada final SEA Games 2019.
Filipina di luar dugaan mampu menumbangkan Thailand yang merupakan peraih medali emas SEA Games sejak 2011, dengan skor 3-2 (17-25, 25-20, 23-25, 27-25, 17-15) pada semifinal.
"Modal kemenangan 3-0 menjadi modal pada final. Terbukti pada final, teman-teman bisa membuktikan menang 3-0. Itu hal luar biasa yang terjadi pada kawan-kawan," ujar Santiaji.
Baca Juga: Hasil Final Voli SEA Games 2019 - Tim Voli Putra Indonesia Putus Puasa Medali Emas
"Kemenangan ini adalah penantian 10 tahun. Artinya, ini satu kebanggaan seluruh bangsa dan perbola volian Indonesia meningkat lagi. Kecintaan masyarakat dan dukungan masyarakat semakin bertambah dan memberikan dukungan seterusnya."
Sementara itu, kapten tim voli putra Indonesia, Nizar Zulfikar mengatakan bahwa aspek yang membuat tim meraih medali emas adalah semangat dari para pemain.
"Jadi bagaimanapun susahnya lawan kalau dari masing-masing punya semangat, saya yakin bisa. tak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini," ucap Nizar.
Asisten pelatih timnas voli putra Indonesia, Pascal Wilmar, mengatakan bahwa dalam tim selalu saling memberi semangat jika ada pemain yang melakukan kesalahan
"Thailand bisa kalah 2-3 dari Filipina dan pemain nomor satu kurang bagus sehingga Filipina agak pincang. Momen ini menjadi kesempatan untuk menang tiga set langsung," ujar Pascal.
Adapun medali perunggu diraih Thailand setelah menang 3-0 (25-23, 25-16, 25-20) atas Myanmar dalam laga perebutan peringkat ketiga.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Komentar