BOLASPORT.COM - Panitia pelaksana Perseru Badak Lampung menemukan bukti penjualan tiket palsu dalam pertandingan kontra Persija Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Laga Perseru Badak Lampung kontra Persija sempat diwarnai masuknya penonton ke area sentelban karena kapasitas stadion tak mampu menampung lebih dari 15 ribu orang.
Peristiwa itu terjadi pada menit ke-15 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Sumpah Pemuda, Minggu (8/12/2019).
Akibatnya, laga sempat dihentikan selama 30 menit sebelum dilanjutkan kembali dan berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-0 atas Persija Jakarta.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2019 - Anthony Akui Harus Bisa Lebih Tenang
Teka-teki membludaknya penonton dalam pertandingan itu kini terjawab.
CEO Badak Lampung, Marco Garcia, menjelaskan bahwa penyebab sesaknya penonton di tribun selatan stadion adalah adanya oknum yang mencoba meraup keuntungan sendiri dengan menjual tiket palsu.
Bahkan, dikatakan oleh Marco, panitia pelaksana sempat menemukan satu tas ransel dan satu box yang berisi tiket palsu jelang kick-off pertandingan.
"Kami menemukan ada satu tas dan satu box isinya tiket print berwarna yang barcodenya sudah tidak bisa terpakai alias palsu," kata Marco dilansir Bolasport.com dari Tribun Lampung.
"Itu ditemukan oleh keamanan kami. Oknumnya siapa? Masih kami selidiki," ucap Marco menambahakn.
Dalam perhitungan yang sudah dilakukan pihak manajemen, Marco menjelaskan bahwa keberadaan tiket palsu memberi kerugian yang cukup besar bagi Badak Lampung.
Setidaknya, Laskar Saburai harus mengalami kerugian sebesar Rp 90 juta.
"Kerugian dari kisaran harga Rp 30.000 per tiket, dari 3.000 tiket palsu yang dijual, tinggal hitung saja," tutur Marco.
Baca Juga: Masalah Belum Kelar, El Clasico Terancam Ditunda LAGI
"Mungkin kurang lebih kami merugi sekitar Rp 90 jutaan," ucap Marco lagi.
Marco lantas membantah tuduhan pihaknya memanfaatkan momentum melawan Persija Jakarta untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Sebelumnya, pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, sempat menuding panpel Badak Lampung sengaja menjual tiket lebih banyak dari kapasitas stadion demi mendapatkan keuntungan.
"Tiket kami 100 persen dijual online, jadi nggak mungkin kalau kami mau jual lebih," kata Marco tegas.
Baca Juga: 7 Pemain Ingin Gabung Persib Bandung, dari Pilar Timnas hingga Asing
"Standar (tiket) yang kami jual adalah 12.000, yang tercatat di PT LIB batas maksimum kami 13.000."
"Kapasitas maksimum kami (Stadion Sumpah Pemuda) 15.000 orang, jadi layer (lapisan) kami sudah ada dua untuk batasan menjaga keamanan," ujarnya lagi.
Selanjutnya, Marco menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi lebih dalam untuk mencari tahu siapa oknum yang menjual tiket palsu.
"Saat ini masih dalam investigasi internal kami dan kami pasti akan kejar siapa pelakunya," ujar mantan CEO Pelita Bandung Raya tersebut.
"Tapi untuk saat ini, yang mesti kami perbaiki sistem dari panpel, bagaimana agar secara keamanan kita tetap bisa terjaga ketat," katanya menandaskan.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | lampung.tribunnews.com |
Komentar