"Fitriani belakangan kurang bisa mengemban permainan yang seharusnya. Pola permainannya juga agak berubah dari sebelumnya," ujar Susy Susanti dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.
"Sekarang dia sering kurang sabar dan buru-buru ingin mematikan lawan."
"Kami harap pelatih bisa membenahi performa Fitriani seperti saat tampil di Thailand Open 2019 di mana dia juara," ujar Susy Susanti memungkasi.
Baca Juga: Hendry Saputra Akui Jonatan Christie Alami Kesulitan pada BWF World Tour Finals 2019
Setelah berhasil merengkuh gelar juara Thailand Open 2019, nama Fitriani seolah bersinar.
Pemain kelahiran Garut, Jawa Barat, ini dinilai mampu menjadi harapan baru wakil Indonesia di nomor tunggal putri.
Sayang pada turnamen-turnamen selanjutnya, Fitriani belum bisa menjawab.
Ia sering terjegal oleh He Bing Jao (China) selama 2019 sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Ganda Campuran Indonesia Dianggap Kurang Memuaskan pada BWF World Tour Finals 2019
Kendati demikian prestasi Fitriani ini tetap lebih baik dari Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar