BOLASPORT.COM - Tahun 2019 diwarnai dengan berbagai prestasi bersejarah. Salah satunya, kesuksesan tim bulu tangkis junior memulangkan Piala Suhandinata.
Nama trofi itu Piala Suhandinata.
Piala Suhandinata adalah trofi emas berornamen nusantara yang menjadi tanda supremasi tertinggi dalam Kejuaraan Dunia Beregu Junior.
Piala Suhandinata memang berasal dari Indonesia. Dirancang oleh Yose Sulawu, trofi setinggi 80 sentimeter mulai dipertandingkan pada 2009.
Meski berasal dari Indonesia, Piala Suhandinata tak pernah pulang ke "rumahnya".
Sebab, Indonesia tak pernah sekalipun menjadi juara dalam 16 edisi Kejuaraan Dunia Beregu Junior sejak pertama kali digulirkan pada 2000 di China.
Sebuah catatan yang ironis mengingat Indonesia merupakan pionir penyelenggaraan turnamen bulu tangkis dunia di kelompok usia remaja.
Beruntung, penantian panjang itu akhirnya usai pada 2019. Tim Indonesia membawa hasil manis dengan membawa pulang Piala Suhandinata.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2019 - Ini Rapor Ahsan/Hendra Sepanjang Kalender 2019
Perjuangan Indonesia dalam turnamen yang berlangsung di Kazan Gymnastics Center, Rusia tidak mudah.
Pada babak semifinal, Daniel Marthin dkk. menghadapi laga yang alot melawan Thailand.
Partai ulangan babak final Kejuaraan Asia Junior 2019 itu pun harus ditentukan pada partai terakhir.
Daniel Marthin yang berpasangan dengan Indah Cahya Sari Jamil menjadi penentu setelah memenangi partai kelima dengan skor 21-10, 21-17.
Kemenangan atas Thailand membuat pasukan Merah Putih melaju ke final untuk menghadapi juara bertahan China pada 5 November 2019.
Awalan bagus dilakoni Indonesia setelah memenangi dua partai pertama.
Pasangan Daniel/Indah kembali menyumbang poin setelah mengalahkan Feng Yan ZheLin Fang Lin dalam rubber game 2-18, 18-21, 21-11.
Pemain tunggal Putri Kusuma Wardani memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0 setelah menundukkan Zhou Meng juga lewat tiga gim 21-18, 20-22, 21-14.
Baca Juga: Rejeki Miliaran Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra akibat Sering Juara
Asa Indonesia untuk meraih kemenangan sempurna terlahang oleh takluknya wakil tunggal putra Bobby Setiabudi dalam adu setting pada gim ketiga.
Harapan Indonesia hampir pupus ketika ganda putri Putri Syaikah/Febriana Dwipuji Kusuma tumbang 16-21 pada gim pertama dan tertinggal 19-20 pada gim kedua.
Akan tetapi dukungan dari suporter yang hadir di arena membakar semangat Putri/Febriana untuk tidak menyerah. Poin yang dinanti pun tiba.
Putri/Febriana dapat menyamakan skor. Setelah melalui duel ketat dalam adu setting, ganda putri dadakan itu menjaga asa dengan menang 25-23.
Pada gim ketiga, Putri/Febriana semakin tak terbendung. Mereka memastikan kemenangan bagi Indonesia dengan skor akhir 16-21, 25-23, 21-13.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang di Rusia. Piala Suhandinata akhirnya menjejakkan kaki di Indonesia pada 15 November 2019.
"Bangsa Indonesia menunggu Piala Suhandinata untuk singgah di Indonesia," kata Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Ismanta, dalam penyambutan di Soekarno-Hatta.
"Ini adalah penantian panjang, alhamdulillah tahun 2019, adik-adik telah memberikan kado indah untuk bangsa Indonesia. Terima kasih atas nama pemerintah."
Indonesia menambah catatan prestasi mereka di Kejuaraan Dunia Junior 2019 setelah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menyabet emas dari nomor perorangan ganda putra.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2019: Marcus/Kevin Panen Gelar Sepanjang Tahun Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org, Djarumbadminton.org |
Komentar