"Namun karena kurang beruntun kami tidak mampu mengawali musim dengan cukup baik," tutur Garcia menambahkan.
Pada enam balapan awal musim lalu memang terasa berat bagi Vinales dan timnya yang hanya meraih satu podium seusai finis di tempat ketiga tatkala mengaspal di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Sementara pada balapan ketiga yang berlangsung di Circuit of the Americas (CotA), Maverick Vinales diyakini mempunyai ritme yang lebih baik andai dia tidak dijatuhi hukuman.
Baca Juga: Pengurus Besar Wushu Indonesia Mencari Bibit Muda di WuFest 2019
"Kami mempunyai ritme yang lebih baik dari pembalap yang memenangi balapan itu, kemudian kami datang ke Jerez," sambung Garcia.
"Sirkuit itu tidak disukai Maverick, namun kami berhasil naik ke podium. Sejak saat itu kami mendapat masalah dengan grip," katanya.
Selain itu, nasib sial Vinales lainnya terjadi saat menjalani seri MotoGP Catalunya 2019.
Baca Juga: Sean Gelael Beradaptasi Baik dengan Tim Barunya pada Tes Pra-Musim
Pada balapan tersebut, Vinales harus pulang lebih awal setelah terlibat kecelakaan karambol bersama Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi.
"Jorge Lorenzo membuatnya dan dua pembalap lainnya jatuh ke tanah sesaat setelah bendera start berkibar," ucapnya mengakhiri.
Maverick Vinales sendiri berhasil menutup MotoGP 2019 dengan berada di urutan ketiga pada klasemen akhir setelah mengumpulkan total 211 poin.
Baca Juga: Petembak Putri Indonesia Ini Butuh Dana Besar demi Tampil di 2 Nomor Olimpiade Tokyo 2020
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport Total |
Komentar