Laporan Berita Harian sebelumnya, sebagian besar pemain Liga M mungkin tidak punya bayaran 'mewah' musim depan setelah diduga terima penurunan gaji mereka.
Bahkan, beberapa pemain menghadapi pemotongan gaji hingga 50 persen dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang mereka terima sebelumnya.
Managing director Action Football Asia Sdn Bhd, Ef fendi Jagan Abdullah menjelaskan, bahwa ini adalah hal yang terjadi sudah diduga sebelumnya.
Semua itu setelah kebanyakan klub Liga Super Malaysia dan Liga Premier Malaysia tidak memiliki anggaran besar untuk musim 2020.
Persoalan kronis soal gaji pemain telat ini juga terjadi di Liga Indonesia, baik dari Liga 1 atau Liga 2.
Kebijakan serupa layak dipertimbangan di Liga Indonesia.
Baca Juga: Samir Handanovic Dapatkan Clean Sheet ke-100 di Liga Italia Bersama Inter Milan
Baca Juga: Klopp Singgung soal Ujian Liverpool Usai Menangi Piala Dunia Antarklub
Baca Juga: Tahun Ini, Tak Ada Libur Natal untuk Para Pemain Nasional Malaysia
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar