Ia juga harus melakukan latihan fisik untuk memulihkan kekuatan otot dan meningkatkan mobilitas kakinya.
"Saya sempat menangis saat tahu saya mengalami cedera ACL karena harus absen lama, tetapi setelah itu saya tahu harus berhenti berpikir negatif," ucap Marin dalam wawancara dengan program Badminton Unlimited BWF.
"Objektif saya tetap sama, jadi saya harus berpikir positif meski itu momen yang sulit," tuturnya melanjutkan.
Harus menggunakan tongkat selama tiga bulan dia jalani, meski sebenarnya Marin tak betah.
"Tidak boleh bergerak banyak adalah hal yang sulit karena saya tidak bisa diam, tetapi mau bagaimana lagi?" ujar Marin.
"Saya harus bersabar karena butuh waktu sampai saya bisa bergerak aktif. Setelah pulih, saya sudah merasa kuat dan ingin menang," kata Marin lagi.
Sikap telaten Marin dalam memulihkan cedera berbuah positif.
Dia melakukan comeback pada Vietnam Open 2019 pada September lalu.
Marin kalah pada babak pertama dari Supanida Katethong (Thailand) via straight game.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF |
Komentar