"Tetapi, saat kami di Misano dan Buriram, kami mampu berada di depannya sepanjang balapan," ucapnya menambahkan.
Kendati belum berhasil meraih kemenangan di dua balapan itu, namun hal tersebut sudah mampu membuat rasa percaya diri Quartararo meningkat.
"Marc ada di belakang saya sepanjang waktu dan menganalisis saya untuk melihat ke mana harus melancarkan serangan," ucapnya.
Baca Juga: Novak Djokovic Dukung Tsitsipas dan Thiem Capai Level Tertinggi
"Saya tidak bisa melihat apa-apa, saya hanya mencoba untuk melaju di racing line saya, Itu memberi saya banyak kepercayaan diri," tuturnya lagi.
Rekan satu tim Franco Morbidelli itu menyebut bahwa Marc Marquez masihlah orang biasa dan tentunya bisa dikalahkan.
"Kenyataanya adalah saya mungkin bisa bersaing bersamanya untuk meraih kemenangan, dan itu membantu untuk bisa melihat kemampuan saya," ucap Quartararo.
Baca Juga: Charles Leclerc Perpanjang Kontrak dengan Ferrari hingga 2024
"Saya bisa membuntutinya dan itu jelas menunjukkan bahwa dia bisa dikalahkan, namun ada saat-saat seperti di Aragón di mana sangat sulit untuk mengalahkannya," tutur Quartararo mengakhiri.
Prestasi musim perdana Fabio Quartararo di kelas utama semakin mentereng setelah dia berhasil meraih gelar rookie of the year sekaligus pembalap tim independen terbaik.
Quartararo menutup MotoGP 2019 dengan bertengger di peringkat kelima pada klasemen akhir pembalap seusai meraih total 192 poin.
Baca Juga: Mattia Binotto: Pertemuan dengan Vettel dan Leclerc Memalukan
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock GP |
Komentar