Baca Juga: Ganda Putra China Tak Lagi 'Berbahaya', Pelatih Kepala Diganti
Matsumoto mengakui bahwa dia dan Nagahara sering kalah dari wakil Korea Selatan pada tahun ini.
"Sulit untuk mengatakan bahwa kami telah mengatasinya, tetapi ketika kami bertanding pada World Tour Finals, kami dapat mengambil keuntungan dari strategi dan skill kami. Saya pikir kami sudah dapat memacu diri kami sendiri," ucap Matsumoto.
"Bagi kami, tahun ini adalah tahun yang memuaskan dengan berbagai pengalaman. Saya senang bisa meraih prestasi seperti itu dan membawa nama tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, Hokkaido. Saya merasa luar biasa dan terhormat bersama tiga orang dari Hokkaido saat ini," tutur Matsumoto.
Sementara itu, Nagahara menceritakan proses mereka menjalani turnamen pertama yang masuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Pada babak pertama, ada proses ketika kami tidak bisa mendapatkan hasil yang kami inginkan. Tetapi, kami mampu meraih dua gelar beruntun pada Kejuaraan Dunia," ujar Nagahara.
"Setelah itu, ada saat-saat ketika kami tidak mendapat hasil. Namun, pada babak kedua kami secara bertahap mampu memainkan permainan kami sendiri. Pada akhir tahun, saya memiliki banyak pengalaman," aku Nagahara.
Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Malaysia Masters 2020 - Marcus/Kevin dan Peluang Pertahankan Gelar
Nagahara mengakui bahwa dia mendapat tekanan menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar di negaranya sendiri.
"Saya akui secara mental sulit menghadapi Olimpiade. Tetapi, saya juga menyadari bahwa jika Anda tidak mengatasi ini, Anda tidak akan dapat bersaing pada Olimpiade," ucap Nagahara.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar