BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Hokkaido memberikan penghargaan kepada pasangan ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan pemain ganda campuran, Arisa Higashino.
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang berasal dari klub Hokuto Bank merupakan juara dunia pada Kejuaraan Dunia 2018 dan 2019.
Sementara itu, Arisa Higashino (Nihon Unysis) mendapat penghargaan special skill. Pada BWF World Tour Finals 2019, Higashino yang bertandem dengan Yuta Watanabe merengkuh medali perunggu.
Tiga pemain ini juga menyelesaikan liga bulu tangkis Jepang, SJ di posisi empat besar.
Asosiasi Bulu Tangkis Hokkaido selanjutnya mengadakan acara pemberian penghargaan atas prestasi yang diraih ketiga pebulu tangki putri Jepang tersebut pada 23 Desember lalu di sebuah hotel di Sapporo, Hokkaido.
Penghargaan yang mereka dapat tidak membuat ketiga pemain tersebut puas.
Mereka langsung mengalihkan fokus pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kualifikasi Olimpiade sudah dimulai tahun ini dan menjadi tantangan pertama kami. Kami belum bersenang-senang sampai kejuaraan dunia," kata Matsumoto dilansir BolaSport.com dari Badminton Spirit.
"Ada saat ketika kami memiliki sedikit kesibukan dan saya bisa menang untuk pertama kali pada semifinal yang mempertemukan sesama ganda putri Jepang pada All England 2019," ujar Matsumoto.
Baca Juga: Ganda Putra China Tak Lagi 'Berbahaya', Pelatih Kepala Diganti
Matsumoto mengakui bahwa dia dan Nagahara sering kalah dari wakil Korea Selatan pada tahun ini.
"Sulit untuk mengatakan bahwa kami telah mengatasinya, tetapi ketika kami bertanding pada World Tour Finals, kami dapat mengambil keuntungan dari strategi dan skill kami. Saya pikir kami sudah dapat memacu diri kami sendiri," ucap Matsumoto.
"Bagi kami, tahun ini adalah tahun yang memuaskan dengan berbagai pengalaman. Saya senang bisa meraih prestasi seperti itu dan membawa nama tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, Hokkaido. Saya merasa luar biasa dan terhormat bersama tiga orang dari Hokkaido saat ini," tutur Matsumoto.
Sementara itu, Nagahara menceritakan proses mereka menjalani turnamen pertama yang masuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Pada babak pertama, ada proses ketika kami tidak bisa mendapatkan hasil yang kami inginkan. Tetapi, kami mampu meraih dua gelar beruntun pada Kejuaraan Dunia," ujar Nagahara.
"Setelah itu, ada saat-saat ketika kami tidak mendapat hasil. Namun, pada babak kedua kami secara bertahap mampu memainkan permainan kami sendiri. Pada akhir tahun, saya memiliki banyak pengalaman," aku Nagahara.
Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Malaysia Masters 2020 - Marcus/Kevin dan Peluang Pertahankan Gelar
Nagahara mengakui bahwa dia mendapat tekanan menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar di negaranya sendiri.
"Saya akui secara mental sulit menghadapi Olimpiade. Tetapi, saya juga menyadari bahwa jika Anda tidak mengatasi ini, Anda tidak akan dapat bersaing pada Olimpiade," ucap Nagahara.
"Saya pikir ketika bisa mengatasi kondisi sulit pertandingan pada BWF World Tour Finals adalah bagian dari perkembangan kami. Jadi, saya berharap kami bisa melanjutkan momentum ini," ujar Nagahara setelah menjadi runner-up BWF World Tour Finals 2019 bersama Matsumoto.
Memasuki 2020, Nagahara berusaha untuk meraih kemenangan sejak babak pertama sambil memanfaatkan pengalaman satu tahun ini pada 2020.
"Saya senang bisa berpasangan dengan partner dari tempat asal yang sama. Kami akan melakukan yang terbaik tahun depan," kata Nagahara.
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara saat ini menduduki peringkat ketiga dalam kualifikasi BWF race to Tokyo 2020 sektor ganda berdasarkan data per 20 Desember.
Posisi pertama diraih ganda putri Jepang lainnya, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar