Pasalnya, turnamen itu dianggap selevel kelasnya dengan ajang tarkam (turnamen sepak bola antar kampung).
Baca Juga: Teco Mulai Pikirkan Persiapan Bali United Jelang Kualifikasi Liga Champion Asia
Hal tidak masuk di akal bagi Aremania adalah pemain sekelas Makan Konate yang dinobatkan sebagai salah satu pilar terbaik Liga 1 2019 mau bermain di turnamen tarkam.
"Itu sangat memalukan namanya," ujar koordinator Aremania, Awang Karta, dikutip BolaSport.com dari Surya Malang.
"Pemain sekelas Konate yang banyak diincar klub-klub besar Liga 1 masih mau ikut tarkam, memalukan!" ucapnya menambahkan.
Hal yang lebih membuat jengkel bagi Awang adalah proses negosiasi agen Makan Konate yang terbilang alot.
Baca Juga: Anthony Joshua Merasa Terganggu dengan Situasi Politik di Dunia TInju
Makan Konate disebut-sebut menaikkan nilai kontraknya hingga 50 persen setelah terpilih sebagai salah satu player of the season.
"Kalau Kayame kami tidak masalah, Nasir juga karena memang tempat turnamennya ada di kampung halamannya," kata Awang.
"Kalau Konate lain cerita, dia ini sok jual mahal menaikkan harga sampai 50 persen, tetapi di turnamen tarkam dia masih mau main," tuturnya mengakhiri.
Baca Juga: Gubernur Bali Puji Pencapaian Besar Bali United pada Liga 1 2019
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Suryamalang.com |
Komentar