Menurut Foo, pemain harus menghabiskan beberapa jam ekstra di gym atau di lapangan menjalani latihan skill tertentu hingga menganalisis lawan.
"Yang penting adalah para pemain harus bertanya kepada diri sendiri apa yang mereka inginkan dari bermain bulu tangkis? Apakah mereka ingin menjadi lebih baik dan mencapai sesuatu? "
Foo mengatakan bahwa tim telah melakukan upaya untuk merebut gelar yang didambakan untuk keempat kalinya.
Malaysia terakhir kali merebut Piala Thomas pada 1992 dan menjadi runner-up pada 2014 saat digelar di New Delhi, India setelah kalah dari Jepang.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Berlangsung Selama Januari 2020
"Jepang bermain sangat baik. Sekarang, program telah ditetapkan dan para pemain tidak boleh menyerah. Penting bagi para pemain untuk berlatih lebih keras seperti yang kami lakukan saat menjadi pemain," tutur Foo.
Juara Asia itu menambahkan bahwa penting bagi pelatih untuk terus mengembangkan bakat di kalangan generasi muda untuk menghasilkan lebih banyak pemain cadangan.
"Upaya harus dilakukan untuk memanfaatkan bakat di setiap negara bagian dan melatih mereka, bahkan para pemain non-negara. Terkadang level pemain ini tidak diketahui. Mereka bisa berada di tim nasional jika diberi peluang yang cukup dan pelatihan profesional."
"Mereka bahkan bisa mengalahkan beberapa pemain di tim nasional," katanya.
Foo Kok Keong dikenal saat momen mengalahkan Alan Budi Kusuma pada final Piala Thomas 1992.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | the star |
Komentar