"Jadwal biasanya didiskusikan oleh Kepala Pelatih Park Jang-hoon, Momota, serta saya," papar pelatih tunggal putra Jepang, Yousuke Nakanishi, dilansir dari Badminton Spirit.
"Terkadang Momota yang menentukan sendiri, dan terkadang bersama tim pelatih. Tergantung situasinya," ucapnya menambahkan.
Tak hanya dengan pengaturan jadwal, perubahan gaya bermain Momota yang lebih agresif diyakini membantunya menjaga kondisi tubuh tetap bugar hingga partai puncak.
Akurasi smes yang dimiliki Momota menjadi senjata berguna dalam mematikan lawannya.
Baca Juga: Anthony Ginting Bukan Saingan Terbesar Menurut Pelatih Kento Momota
"Pada 2018 kami biasanya memulai laga secara defensif, tetapi lawan masih merespons dengan cara bermain yang memberi kami kesempatan menyerang," ujar Nakanishi.
"Pada 2019, dia bermain agresif, saya pikir waktu pertandingan berkurang dengan menyerang duluan dan membongkar pertahanan lawan.
"Tentu saja pertandingan tidak berakhir dengan cepat. Saya ingin dia selalu menang dua gim langsung, tetapi lawan juga pasti tidak mau kalah."
Kejuaraan Dunia 2019 menjadi salah satu contoh. Dalam turnamen yang terdiri dari enam babak penyisihan itu, Momota selalu menang dalam dua gim langsung.
Baca Juga: 11 Wonderkid Bulu Tangkis Tahun 2019 Versi BWF, 3 dari Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar