Bourguignon memberi contoh, satu set cakram rem karbon bisa menghabiskan dana 10 ribu euro (Rp155 juta). Setiap kali pembalap terjatuh, mereka harus menggantinya.
"Karena mungkin saja ada kerikil dan pasir yang merusak cakramnya. Tidak mungkin kami membiarkan pembalap melaju dengan rem yang rusak," tutur Bourguignon.
Tak hanya masalah biaya, ketersediaan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap tim balap. Pasokan suku cadang menjadi satu hal yang wajib direncanakan.
"Kami hanya menyediakan lima tangki bensin. Sama halnya dengan knalpot dan radiator. Kami harus memaksimalkannya selama latihan bebas sampai balapan," ujar Bourguignon.
"Ketika pembalap mengalami beberapa kecelakaan yang parah sepanjang akhir pekan maka Anda semakin dekat dengan masalah.
"Apabila kami memesan satu perangkat dari HRC, ada jumlah produksi minimal dan biaya pengiriman. Itu semua bisa memakan waktu 5-6 minggu."
LCR Honda sendiri menyediakan bujet yang terbilang besar untuk berjaga-jaga agar pembalapnya bisa membalap dengan motor yang aman.
Kepala Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello, menyebutkan angka 1 juta dolar (Rp13,9 miliar) sebagai bujet perbaikan selama satu tahun bagi rider andalannya, Cal Crutchlow.
Baca Juga: Mengenang Momen Valentino Rossi Diabadikan sebagai Motor Tercepat di GTA San Andreas
"Jika dia tidak menyebabkan terlalu banyak masalah, kami harus menyediakan dana antara 600 ribu dan 1 juta dolar setiap tahun baginya," ujar Cecchinello.
Sebagai perbandingan, LCR Honda mengeluarkan dana di kisaran 10 juta euro (Rp155 milar) untuk biaya operasional selama satu tahun.
Baca Juga: Media Spanyol Buat Poling Pembalap MotoGP Terbaik 2019, Valentino Rossi Kalah dari Hafizh Syahrin
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar