BOLASPORT.COM - Posisi Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Manchester United kembali panas. Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino menunggu sabar kapan pelatih asal Norwegia itu ditebas.
Ole Gunnar Solskjaer kembali berada dalam sorotan tajam terkait posisinya di balik kemudi Manchester United setelah kekalahan dari Manchester City di Piala Liga Inggris.
Bermain di Old Trafford dalam semifinal pertama, Selasa (7/1/2020), Man United kalah dengan skor 1-3.
Walau punya riwayat melakukan comeback dahsyat di Liga Champions musim lalu, kondisi mental tim Setan Merah kini berbeda.
Acuannya, Man United belum mencapai titik performa stabil.
Sempat menanjak pada periode Desember lalu, Setan Merah melempem lagi karena sudah tiga partai terakhir tak pernah menang di berbagai ajang.
Baca Juga: 17 Pelatih Top Pengangguran pada Tahun Baru 2020, Siapa Mau Pinang?
Baca Juga: Solskjaer Sebut Laga Kontra Man City Penampilan Terburuk Man United
Baca Juga: Kalah dari Man City, Solskjaer Bersyukur Tidak Seburuk Chelsea
Di Liga Inggris, Man United memang sudah masuk zona antarklub Eropa di konstelasi lima besar.
Namun, gap yang tercipta dengan rival di atasnya terbilang lebar, khususnya di tiga besar.
Anthony Martial cs kini sudah defisit 13 angka dari Man City yang menempati peringkat ketiga.
Dikutip BolaSport.com dari Daily Mail, kondisi rentatnya posisi Solskjaer ini dipantau oleh Massimiliano Allegri.
Setelah berpisah dengan Juventus akhir musim lalu, Allegri belum melatih tim mana pun.
Kabarnya, dia sabar menunda keputusan turun gunung selama ini demi menunggu kesempatan untuk menukangi Manchester United.
Allegri mencuat sebagai kandidat kuat pelatih Setan Merah berikutnya jika mereka memutuskan mendepak Solskjaer dalam beberapa bulan atau pekan mendatang.
Sebelumnya, Man United juga gencar dikaitkan selalu dengan eks pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.
Seperti halnya Allegri, Pochettino belum terikat dengan klub mana pun setelah ditebas manajemen Spurs.
Baca Juga: Kalah 1-3 di Kandang, Solskjaer: Kami Pernah Comeback, Kok
Soal komparasi dua calon pelatih ini, masing-masing punya kekurangan dan kelebihan.
Pochettino unggul soal pengalaman mencicipi atmosfer Liga Inggris bersama Tottenham.
Dia juga mampu mengantar Spurs ke final Liga Champions.
Namun, belum ada satu pun piala yang mampir di kabinet trofi Tottenham dalam lima tahun lebih masa kepemimpinan Pochettino.
Sebaliknya, Allegri belum pernah merasakan kerasnya persaingan Premier League.
Akan tetapi, dia kaya akan raihan gelar dalam riwayat hidupnya bersama Juventus, plus satu scudetto terakhir untuk AC Milan.
Lagi pula, apa yang terjadi dengan Claudio Ranieri, Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, dan Antonio Conte bisa menjadi justifikasi bahwa racikan pelatih Italia terbukti manjur mendatangkan gelar bagi klub Inggris.
Baca Juga: Liverpool Tak Ada Apa-apanya, Ini Daftar Pemilik Rekor Unbeaten Terpanjang
Makanya, apabila target utama klub adalah meraih trofi, Allegri yang muncul sebagai kandidat kuat.
Sementara itu, Pochettino unggul dalam agenda proyeksi jangka panjang.
Itu karena Pochettino terkenal mahir menggali potensi skuad muda dan menyajikan permainan atraktif nan segar.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dailymail.co.uk, bbcsport.com |
Komentar