"Kecuali kami gagal kemarin di kualifikasi Piala Asia U-19 atau lolos ke putaran final sebagai runner up terbaik atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu," tuturnya lagi.
Kedua, karyawan PT Pupuk Kaltim itu tidak ingin menyelamatkan dirinya sendiri dengan meninggalkan seluruh tim pelatih dan ofisial di timnas U-19 Indonesia yang telah membantunya sepanjang berkompetisi pada 2019.
Pelatih yang mengantarkan Bagus Kahfi dkk ke Piala Asia U-19 2020 itu juga menilai posisi asisten pelatih tidak akan memberikan tantangan baru dalam karier kepelatihannya.
“Kalau saya mau berpikir enak, berpikir nyaman, saya akan menerima jabatan itu," ujar Fakhri.
Baca Juga: Bungkam Torino U-17, Garuda Select Siap Hadapi Juventus U-17
"Jabatan asisten pelatih itu paling enak. Andai tim gagal, dia tidak diapa-apakan orang, ngumpet di balik ketiak pelatih kepala."
"Saya tidak akan melakukan itu meski dari awal siap menerima resiko apa pun itu,” tutur Fakhri menandaskan.
Sejauh ini, PSSI baru menunjuk dua orang pelatih asal Indonesia menjadi asisten Shin Tae-yong di timnas Indonesia.
Kedua pelatih yang dimaksud adalah Indra Sjafri dan Nova Arianto yang sempat bekerja sama di timnas U-22 Indonesia.
Baca Juga: Dua Keuntungan Klub Malaysia Ikat Eks Pemain Persela Lamongan
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar