BOLASPORT.COM - Pelatih Arema FC, Roberto Carlos Mario Gomez, menginginkan adanya pendidikan bagi suporter sepak bola Indonesia agar tak ada lagi insiden yang merugikan.
Mario Gomez memiliki pesan untuk suporter setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih Arema FC untuk musim kompetisi 2020.
Mario Gomez sudah bergabung dengan latihan perdana bersama skuad berjulukan Singo Edan tersebut.
Pelatih yang pada musim lalu menangani Borneo FC tersebut mengaku senang menangani Arema FC.
Baca Juga: Lampard Tak Masalah jika Chelsea Tidak Belanja Pemain Januari Ini
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Ganda Putra Indonesia Akui Merasakan Hal Tak Terduga Saat Bertanding
Apalagi dengan suporter Arema FC, Aremania, yang dikenal sebagai salah satu kelompok pendukung yang militan.
Namun, Mario Gomez ternyata pernah mempunyai pengalaman buruk dengan Aremania.
Kala itu, Gomez yang berstatus sebagai pelatih Persib Bandung datang ke Stadion Kanjuruhan untuk melakoni laga melawan Arema pada Liga 1 2018.
Seusai pertandingan yang berakhir imbang 2-2 tersebut, Gomez sempat terlibat insiden di mana dirinya mendapatkan lemparan botol dari tribune penonton.
Baca Juga: Alex Marquez Tak Mau Keluhkan Motornya Sebelum Berusaha Keras
Alhasil, saat itu Gomez sampai harus mendapatkan penanganan medis lantaran pelipis kanannya terluka.
Insiden tersebut pun menjadi salah satu kejadian kelam yang mewarnai perjalanan Gomez.
Namun begitu, pelatih asal Argentina tersebut sudah melupakan insiden kelam itu.
Gomez sadar hal itu sudah menjadi risiko dirinya ketika menangani sebuah tim.
Baca Juga: Jadwal UFC 246 - Kembalinya Conor McGregor di Arena Oktagon
Mario Gomez tak mau menyamaratakan bahwa semua Aremania itu buruk, ia menilai insiden tersebut hanya ulah oknum saja.
"Soal kejadian itu saya sudah lupa, saya kira hanya ulah oknum saja, tidak semua Aremania seperti itu," ujar Gomez dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Lebih lanjut Gomez mengatakan, perlu adanya pendidikan bagi suporter setiap tim.
Selain untuk mencegah aksi tidak terpuji semacam itu terulang, edukasi juga bisa meningkatkan kualitas pemain ke-12 tersebut.
Baca Juga: Gabung Barcelona atau Real Madrid, Niscaya Mane Pemain Terbaik Dunia
Dengan adanya edukasi kepada suporter, Gomez berharap tak akan ada lagi pelatih maupun pihak lain yang dirugikan oleh ulah oknum pendukung sebuah tim.
"Harapannya ya agar tidak ada lagi kejadian seperti yang menimpa saya," kata Gomez.
"Semoga suporter bisa lebih mengenal situasi serta memahami nilai-nilai sportivitas saat bertanding," ucapnya.
Gomez juga mengungkapkan, adanya edukasi suporter secara tidak langsung akan berdampak pada perkembangan pemain-pemain muda.
Baca Juga: Bagus Kahfi Bicara Perbedaan Klub Inggris dan Italia
Sebab sudah tentu pemain muda lebih mudah terpicu ketika para suporter mulai bersikap anarkis dalam suatu pertandingan.
"Insiden-insiden yang tidak sepatutnya terjadi itu sedikit banyak pasti memengaruhi pemain muda," tuturnya mengakhiri.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar