Dalam klasemen akhir konstruktor MotoGP pun, Yamaha harus rela finis di bawah Ducati yang berhasil menduduki peringkat kedua.
Project leader Yamaha MotoGP, Takahiro Sumi, menyebut bahwa timnya mengalami situasi yang sulit dalam dua musim tersebut.
Pria asal Jepang tak segan menyebut musim itu adalah musim kegagalan bagi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Yamaha.
"2017 dan 2018 adalah musim yang sulit, kami mengalami kesulitan untuk meraih kemenangan," kata Takahiro Sumi, dilansir BolaSport.com dari Motorsport-Total.
"Selain itu pembaruan-pembaruan yang kami kenalkan juga tidak membuahkan hasil sama sekali," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Promotor Manny Pacquiao Ingin Tandingkan Conor McGregor dengan Petinju Lainnya
Melihat dari pengalaman pahit itu, Sumi menegaskan bahwa untuk musim depan Yamaha akan fokus dengan filosofinya, mengembangkan cornering speed.
"Saya rasa pabrikan-pabrikan lain mempunyai filosofi yang tercermin pada bagaimana mereka mendapatkan kecepatan serta daya yang lebih mumpuni," tuturnya menjelaskan.
"Alih-alih memodifikasi frame, kami mengembangkan mesin agar bisa melaju lebih baik saat di tikungan," kata Sumi mengakhiri.
Yamaha akan meluncurkan tim sekaligus motor baru mereka untuk MotoGP 2020 pada 6 Februari mendatang di Malaysia.
Sementara balapan perdana MotoGP 2020 baru akan berlangsung pada 8 Maret di Sirkuit Losail, Qatar.
Baca Juga: Lewis Hamilton Harus Usaha Dua Kali Lipat untuk Imbangi Pembalap Muda
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-Total |
Komentar