BOLASPORT.COM - Bayangan potensi krisis yang mulai menggelayuti skuad Inter Milan seperti kebiasaan yang mereka alami setiap menjalani periode pasca-pergantian tahun.
Inter Milan terus tersendat sejak kompetisi Serie A Liga Italia memasuki Januari 2020.
Setelah Tahun Baru, Inter cuma meraih satu kemenangan dalam 4 partai dengan 3 di antaranya adalah hasil imbang beruntun.
Membuka 2020 dengan kemenangan 3-1 di kandang Napoli, anak asuh Antonio Conte selanjutnya ditahan lawan dengan skor identik 1-1.
Pelakunya adalah Atalanta, Lecce, dan Cagliari dengan modus yang sama.
Inter Milan unggul lebih dulu, lalu menyerahkan keunggulan itu kepada lawan dengan gol penyeimbang yang seluruhnya tercipta di 15 menit akhir pertandingan!
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Radja Nainggolan Gagalkan Kemenangan Inter Milan
Baca Juga: VIDEO - Assist Debut Ashley Young Bawa Inter Milan Ungguli Cagliari di Babak I
Teranyar, Minggu (26/1/2020), Inter disakiti pemain yang disisihkannya ke Cagliari, Radja Nainggolan.
Gol tembakan jarak jauh gelandang Belgia itu di menit ke-78 membalas lesakan Lautaro Martinez (29') untuk membuat laga di Giuseppe Meazza berakhir seri 1-1.
Karena membuat lawan menyamakan kedudukan, Inter kehilangan 6 poin dari tiga pertandingan itu.
Jumlah yang sangat signifikan dalam upaya mereka mendongkel Juventus dari puncak klasemen.
Padahal, Inter sendiri sempat memuncaki tabel selama beberapa pekan.
Terakhir singgasana diduduki Romelu Lukaku cs pada pekan ke-18.
Setelah dilengserkan Juventus di pekan ke-19, kini jarak kedua tim terus melebar.
Usai duel kontra Cagliari, Juve memimpin 3 angka di depan dengan memiliki satu pertandingan tabungan versus Napoli, Senin (27/1/2020) dini hari WIB.
Melihat pola yang tercipta, dari skor akhir sampai kebiasaan membuang-buang keunggulan dari pertandingan teraktual, sepertinya tren ini bukan kebetulan.
Ada faktor mentalitas skuad dan materi pemain yang ikut berperan.
Meski kendali kepelatihan sudah dipegang Antonio Conte, faktanya Inter tetap dijangkiti kutukan melempem setelah memasuki periode pergantian tahun.
Baca Juga: Tak Ada Kepastian Transfer Giroud sejak Natal, Inter Milan Hanya Membual?
Coba saja mundur lima tahun ke belakang.
Tahun lalu, 2019, Inter asuhan Luciano Spalletti menjalani bulan Januari dengan hasil nirkemenangan kontra Sassuolo (0-0) dan Torino (0-1).
Tahun sebelumnya, 2018, krisis hasil nyata terjadi.
Menyusul tren 4 partai tak menang saat tutup tahun 2017, Inter memulai 4 laga perdana pasca-Tahun Baru dengan hasil imbang beruntun!
Pada 2017, okelah Inter sukses melalui Januari dengan 4 kemenangan konsekutif.
Tapi, itu tak dibarengi konsistensi sampai akhirnya menukik, jeblok di periode krusial Maret-Mei saat mereka gagal menang dalam 8 laga beruntun.
Bagaimana dengan 2016?
Kemenangan atas Empoli menjadi pembuka yang manis awal tahun sebelum mereka terpapar virus gagal menang di 4 partai berikutnya.
Lalu pada 2015, hanya satu kemenangan diraih Inter di bulan Januari dari 4 pertandingan.
Baca Juga: Kisah Gabriel Martinelli Ditolak Man United Setelah Dites 4 Kali dalam 2 Tahun
Karena itu, walau belum terpapar kekalahan di liga sejak Oktober lalu, hasil 3 kali imbang beruntun dan jarak yang melebar dengan Juventus sudah menggambarkan kegoyahan di tubuh Inter.
Atmosfer tim sedang memanas karena Conte dan pemainnya menolak berbicara kepada media setelah duel lawan Cagliari.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | soccerway.com |
Komentar