BOLASPORT.COM - Manchester United butuh lebih dari sekadar keajaiban agar lolos ke final Piala Liga Inggris via comeback di markas Manchester City.
Manchester United sowan ke rumah tetangga, Manchester City, di Etihad Stadium dalam leg kedua semifinal Piala Liga Inggris, Rabu (29/1/2020) atau Kamis dini hari WIB.
Setan Merah datang dengan beban kekalahan di pundak setelah menyerah 1-3 pada leg pertama di Old Trafford.
Pelatih Ole Gunnar Solskjaer mencoba mengingat momen keajaiban yang pernah dilakukan pasukannya.
Jelas kesuksesan menyingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions musim lalu diungkit-ungkit lagi.
Baca Juga: Semifinal Coppa Italia: AC Milan Vs Juventus, 2 Tahun sejak Pembantaian di Roma
Baca Juga: VIDEO - Gol Pertama Zlatan Ibrahimovic di Kandang AC Milan Setelah 2.837 Hari
Baca Juga: Semifinal Coppa Italia, Cristiano Ronaldo Jumpa Zlatan Ibrahimovic!
Baca Juga: 5 Kemenangan Beruntun, AC Milan Lakukan yang Tak Bisa Diperbuat Inter
"Laga melawan Paris Saint-Germain bisa menjadi contoh yang bagus bahwa tertinggal dua gol bisa menjadi keuntungan besar bagi kami," ucap Solskjaer.
Musim lalu, Man United memang kalah dan tertinggal agregat 0-2 saat menjamu PSG di leg pertama.
Man United malah berhasil membalikkan keadaan dengan menang 3-1 pada leg kedua di Paris dan lolos ke babak selanjutnya.
Namun, mereplika momen serupa kini tak semudah membalikkan telapak tangan.
Man United butuh lebih dari sekadar keajaiban untuk menebus defisit dari Man City dengan kemenangan berselisih minimal 3 gol di Etihad.
Karena aturan gol tandang tidak berlaku di Piala Liga, minimal menang dengan selisih dua gol bisa dipaksakan United untuk membawa laga ke adu penalti dan berharap hasil memihak mereka saat tos-tosan.
Sejarah membuat langkah semakin berat bagi Setan Merah.
Dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, hanya satu dari 29 tim terakhir pemenang semifinal leg pertama yang tereliminasi walau menang dengan selisih dua gol atau lebih.
Tim itu adalah Tranmere Rovers, yang menang 3-1 atas Aston Villa di leg pertama semifinal Piala Liga 1993-1994, tapi dibalas dengan kekalahan 1-3 di pertemuan kedua.
Tranmere kemudian kalah dalam babak adu penalti dan Villa yang melenggang ke final.
Artinya, hanya ada peluang sebesar 3,4 persen untuk lolos yang bisa dicontoh Man United guna mengikuti jejak Villa 25 tahun silam.
Baca Juga: Man City Vs Man United, Guardiola Waspadai Comeback Setan Merah
Baca Juga: Jelang Lawan Man City, Solskjaer Kembali Bawa-bawa Laga Versus PSG
Masalahnya, comeback Villa tersebut dilakukan saat laga kedua berlangsung di kandang mereka, sedangkan Man United kini bertamu ke markas lawan.
Apalagi, elemen penting dari keajaiban Man United di Paris musim lalu tak ada di skuad Solskjaer nanti.
Romelu Lukaku, sang pencetak dua gol ke gawang PSG sudah hengkang ke Inter Milan.
Sementara Marcus Rashford si pencetak gol penentu kelolosan di menit-menit akhir bakal absen karena cedera.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | skysports.com, standard.co.uk |
Komentar