"Semua tergantung dari produsen dengan shuttlecock sintesis dan tuan rumah turnamen yang disetujui untuk memutuskan versi shuttlecock mana yang akan digunakan," kata Lund.
"Pada tahap ini, BWF tidak akan memaksakan penggunaan shuttlecock shuttlecock sintesis pada host mana pun. Namun, seiring peningkatan kapasitas produksi selama bertahun-tahun, ada harapan bahwa lebih banyak turnamen yang secara perlahan pindah ke produk bulu sintetis."
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Digelar Sepanjang Februari 2020
Uji coba penggunaan shuttlecock sintesis sudah dilakukan pada turnamen Italia International, United States International Challenge, dan Indonesia International Challenge pada 2018.
"Setelah tes ini disimpulkan bahwa sifat dan kinerjanya sangat mirip dengan kok bulu alami," aku Lund.
"Namun, semua versi kok bulu sintesis harus disetujui secara terpisah oleh BWF. Tujuannya agar dapat digunakan dalam turnamen berstandar internasional demi memastikan tingkat kualitas yang tepat."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | the star |
Komentar