Kegagalan pada musim 2015 menjadi bukti bahwa ambisi berlebih justru dapat menjadi bumerang bagi The Baby Alien.
Lima kali gagal finis (termasuk insiden kontroversial dengan Rossi di Sepang) membuat Marquez tertahan di posisi ketiga klasemen.
3. Ancaman cedera
Kebiasaan Marquez mencari batas kemampuan motornya telah memberinya tanggungan melalui cedera yang mendera.
Setelah tahun 2018 mengalami cedera bahu kiri, Marquez mendapat masalah dengan bahu kanannya akibat kecelakaan dalam tes di Jerez pada November silam.
Padalah kebugaran menjadi faktor penting bagi Marquez untuk menjaga konsistensinya dalam setiap balapan.
Pemulihan pasca operasi bahu berjalan lambat. Marquez sendiri khawatir dirinya bakal kembali melakoni tes pramusim dengan bahu yang belum pulih sepenuhnya.
Marquez harus berpacu dengan waktu untuk siap 100 persen sebelum kompetisi MotoGP dimulai dengan balapan perdana di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (8/3/2020).
Baca Juga: Hasil IBL 2020 - Sengit, NSH Jakarta Taklukkan Indonesia Patriots
4. Alex Marquez
Marquez berkali-kali menyangkal bahwa kehadiran adiknya, Alex Marquez, di MotoGP tidak akan mempengaruhi mental dan fokusnya untuk tahun 2020.
Namun memiliki seorang adik dalam tim yang sama jelas akan memberikan tekanan tersendiri bagi Marquez selain mempertahankan gelar juara.
Membantu Alex diprediksi bisa memecah fokus Marc Marquez dalam menghadapi persaingan sengit di ajang MotoGP.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2020 Manfaatkan Isu Valentino Rossi Pensiun untuk Jualan Tiket
Baca Juga: IBL 2020 - Pelatih Timnas Sayangkan Kekalahan dari NSH Jakarta
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | crash.net |
Komentar