Disinggung perihal alasannya merapat ke PSIM Yogyakarta, Tegar mengaku keluarga menjadi faktor utamanya.
Kebetulan, keluarga besarnya berdomisili di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Tak hanya itu, PSIM Yogyakarta juga dinilai sebagai tim yang paling serius dalam memberikan tawaran dibanding tim-tim lain yang juga meminatinya.
"Kebetulan ada keluarga yang tinggal di Pathuk, Gunung Kidul. Jadi lebih dekat. Daripada menunggu tim lain yang tidak pasti," tutur Tegar.
Baca Juga: Jon Jones Jadi Atlet yang Paling Sering Jalani Tes Narkotika pada 2019
"Ada PSMS Medan yang juga sudah sempat negosiasi, tapi sampai akhir Januari 2020 tidak ada kepastian," kata Tegar menambahkan.
Sejatinya, PSIM Yoyakarta sudah memintanya untuk bergabung sejak musim lalu.
Akan tetapi, Tegar memilih bergabung ke Persiraja karena tidak ingin melukai seluruh elemen di Persis Solo yang terkenal memang memiliki rivalitas sengit dengan PSIM Yogyakarta.
"Seiring waktu berlalu saya harus profesional. Sempat saya pikirkan bagaimana kalau tawaran ini tidak diambil, tapi saya bekerja di sepak bola," ujar Tegar.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar