Pada PON mini yang digelar di Kemayoran, Priska yang saat itu masih berusia tujuh tahun membawa pulang empat medali.
"Sejak itu, saya latihan lebih intensif dilanjutkan dnegan mengikuti banyak pertandingan nasional. Saya ikut turnamen internasional mulai umur 13 tahun pada beberapa turnamen ITF (International Tennis Federation) di Asia dulu," ucap Priska.
"Akhirnya mulai lebih jauh ke Eropa. Dari tahun lalu, saya bisa mengikuti seluruh Grand Slam. Baru minggu lalu bisa juara Grand Slam."
Turnamen Grand Slam pertama yang diikuti Priska ialah Australian Open 2016.
Baca Juga: Indonesia Belum Dapat Tawaran Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020
Tahun lalu, Priska berhasil mencapai perempat final Wimbledon Junior.
Ke depan, Priska mengincar titel pada Grand Slam lain.
"Goalnya saya ingin bisa menjadi tenis profesional. Selain menunjukkan yang terbaik saya juga bangga karena tidak banyak, khususnya dari Indonesia yang bisa juara Grand Slam," ucap putri pasangan Bertus Nugroho dan Emiliana ini.
Priska saat ini masuk Grand Slam development team yakni sebuah program membantu atlet yang berasal dari negara berkembang.
Peserta dari program ini dibantu membayar tiket dan segala keperluan mengikuti turnamen hingga akomodasi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |