Pemain jebolan PB Exist tersebut bahkan selalu kalah dari lawan yang relatif mudah ketika tampil dalam kategori beregu SEA Games 2019.
Pelatih tunggal putri nasional Rionny Mainaky menolak anggapan bahwa anak asuhnya mengalami trauma akibat rentetan kekalahan yang dialami.
"Mereka itu sebenarnya bukan trauma, tapi lebih kepada motivasi yang kurang," kata Rionny Mainaky saat ditemui BolaSport.com, di Pelatnas Cipayung, Kamis (6/2/2020).
"Kalau kalah menang itu kan wajar dan biasa terjadi. Sebagai pemain kalau terima itu oke tidak ada masalah, begitu juga pelatih.
"Tapi itu semua juga tinggal pintar-pintarnya pelatih bagaimana jaga kondisi dan motivasi para pemain," ujar pria yang akrab disapa Kak Onny itu.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Ingin Raih Gelar Juara pada Tahun 2020
Tunggal putri bakal menjadi sektor tumpuan bagi tim beregu Indonesia dalam Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Para pemain tunggal putri yang akan diturunkan adalah Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Choirunnisa, dan Putri Kusuma Wardani.
Rionny Mainaky lebih menekankan aspek motivasi kepada para pemain untuk menghadapi ajang kualifikasi Uber 2020 tersebut.
"Saat ini saya lebih menekankan mereka pada motivasi saja. Seperti saat di lapangan saat bertemu unggulan saya beri motivasi," tutur Rionny.
"Lawan unggulan seperti Akane Yamaguchi saya akan bilang sayang kalau sampai kehilangan, padahal kamu masih bisa meyerang. Dengan itu mereka jadi lebih termotivasi dan semangat."
Tim putri Indonesia tergabung di Grup Y bersama dengan Thailand dan Filipina pada Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Thailand akan menjadi lawan yang berat lantaran mereka terdaftar sebagai unggulan ke-4 dan Indonesia merupakan unggulan ke-5.
Kejuaraan Beregu Asia 2020 akan berlangsung di Manila, Filipina, 11-16 Februari 2020.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar