BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putri nasional, Rionny Mainaky, menepis anggapan adanya trauma yang dialami Gregoria Mariska Tunjung dkk.
Sektor tunggal putri menjadi titik terlemah dari skuad bulu tangkis Indonesia. Ranking pemain menjadi salah satu indikasinya.
Ketika sektor lain memiliki satu pemain di peringkat 10 besar dunia, para pemain tunggal putri Indonesia masih terbenam.
Pun dalam turnamen internasional. Para pemain Indonesia masih kesulitan untuk menumbangkan lawannya yang berstatus unggulan.
Baca Juga: Akibat Sakit, Tontowi Ahmad Terancam Batal Ikuti Barcelona Spain Masters 2020
Tunggal putri andalan Gregoria Mariska Tunjung menjadi salah satu contoh. Dia masih sering mati kutu ketika meladeni pemain top dunia.
Rionny Mainaky lebih menegaskan dan kawan-kawan ketika menghadapi lawan yang lebih unggul pun masih mampu bersaing sehingga tak ada masalah.
Kesulitan yang dialami ketika menghadapi lawan yang lebih diunggulkan berbuah petaka bagi Gregoria.
Lantaran sering mendapat hasil undian yang tidak menguntungkan, Gregoria acap kali tersingkir pada babak awal turnamen.
Tiga turnamen pertama pada tahun 2020 bisa menjadi contoh.
Gregoria langsung berjumpa Ratchanok Intanon (Thailand) pada babak pertama Malaysia Masters 2020. Sempat menang 24-22 pada gim pertama, Jorji harus tumbang.
Nasib pemain asal Wonogiri itu tidak lebih baik di Indonesia Masters 2020. Dia sudah berjumpa Akane Yamaguchi (Jepang).
Gregoria kembali sanggup memenangi gim pembuka. Akan tetapi, dia kembali menelan pil pahit setelah tumbang dalam duel ketat pada dua gim berikutnya.
Baca Juga:Ahsan Tak Mau Jemawa meski Indonesia Jadi Unggulan Pertama di Kejuaraan Beregu Asia 2020
Akane Yamaguchi kembali momok bagi Gregoria dalam turnamen berikutnya, Thailand Masters 2020. Bertemu di babak perempat final, Jorji kembali tumbang.
Peringkat Gregoria turun drastis. Setelah menembus peringkat 15 besar dunia, pemain asal Wonogiri itu terjun ke urutan 24.
Nasib pemain tunggal putri pelatnas lainnya tidak lebih baik.
Fitriani yang tahun lalu berhasil menjuarai Thailand Masters 2019 mengalami penurunan prestasi secara drastis hingga akhir tahun.
Baca Juga: Ahsan Tak Mau Jemawa meski Indonesia Jadi Unggulan Pertama di Kejuaraan Beregu Asia 2020
Pemain jebolan PB Exist tersebut bahkan selalu kalah dari lawan yang relatif mudah ketika tampil dalam kategori beregu SEA Games 2019.
Pelatih tunggal putri nasional Rionny Mainaky menolak anggapan bahwa anak asuhnya mengalami trauma akibat rentetan kekalahan yang dialami.
"Mereka itu sebenarnya bukan trauma, tapi lebih kepada motivasi yang kurang," kata Rionny Mainaky saat ditemui BolaSport.com, di Pelatnas Cipayung, Kamis (6/2/2020).
"Kalau kalah menang itu kan wajar dan biasa terjadi. Sebagai pemain kalau terima itu oke tidak ada masalah, begitu juga pelatih.
"Tapi itu semua juga tinggal pintar-pintarnya pelatih bagaimana jaga kondisi dan motivasi para pemain," ujar pria yang akrab disapa Kak Onny itu.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Ingin Raih Gelar Juara pada Tahun 2020
Tunggal putri bakal menjadi sektor tumpuan bagi tim beregu Indonesia dalam Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Para pemain tunggal putri yang akan diturunkan adalah Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Choirunnisa, dan Putri Kusuma Wardani.
Rionny Mainaky lebih menekankan aspek motivasi kepada para pemain untuk menghadapi ajang kualifikasi Uber 2020 tersebut.
"Saat ini saya lebih menekankan mereka pada motivasi saja. Seperti saat di lapangan saat bertemu unggulan saya beri motivasi," tutur Rionny.
"Lawan unggulan seperti Akane Yamaguchi saya akan bilang sayang kalau sampai kehilangan, padahal kamu masih bisa meyerang. Dengan itu mereka jadi lebih termotivasi dan semangat."
Tim putri Indonesia tergabung di Grup Y bersama dengan Thailand dan Filipina pada Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Thailand akan menjadi lawan yang berat lantaran mereka terdaftar sebagai unggulan ke-4 dan Indonesia merupakan unggulan ke-5.
Kejuaraan Beregu Asia 2020 akan berlangsung di Manila, Filipina, 11-16 Februari 2020.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar