BOLASPORT.COM - MotoGP menghadirkan anomali ketika Jorge Lorenzo yang awalnya diplot menjadi bintang baru justru menjadi pelatih pendahulunya, Valentino Rossi.
Sebuah mobil balap berwarna merah mencuri perhatian ketika tes pramusim Formula 1 berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada 1 Februari 2006.
Tidak ada yang spesial sebenarnya dari mobil F2004M milik tim Ferrari tersebut. Lebih-lebih karena si jet darat itu berusia dua tahun lebih tua daripada kawan-kawannya.
Akan tetapi sosok di belakang kemudi yang membuatnya berbeda. Sebab, mobil itu dikendarai oleh Valentino Rossi yang berasal dari ajang balap berbeda.
Keikutsertaan Rossi itu memanaskan isu kepindahannya dari MotoGP.
Kebetulan, The Doctor memiliki rekor sempurna dengan menyapu bersih gelar juara MotoGP dalam lima musim terakhir dan kontraknya dengan Yamaha habis pada akhir tahun.
Potensi kepindahan sang megabintang ke F1 tentu menimbulkan kekhawatiran. Tak hanya MotoGP selaku empunya kejuaraan, tetapi juga Yamaha.
Langkah antisipasi diambil oleh pabrikan Iwata. Mereka segera menyiapkan seorang pengganti apabila Rossi benar-benar hijrah ke F1.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sebut Satu Hal yang Harus Ditingkatkan dari Yamaha M1 2020
Calon Bintang
Tidak perlu waktu lama bagi Yamaha untuk menemukan calon juara baru. Pada tahun yang sama, seorang remaja asal Mallorca tampil menggila di kelas balap lainnya.
Remaja itu bernama Jorge Lorenzo. Dia menjadi fenomena usai menyabet delapan kemenangan dan menjadi juara dalam musim keduanya di kelas menengah 250cc.
"Kami merekrut Jorge ketika dia masih seorang rookie, bahkan sebelum dia tampil di kelas MotoGP," kata Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, dalam interviu dengan CNN.
"Kami merekrutnya untuk menggantikan Rossi karena kami pikir Rossi akan segera pensiun dan pindah ke F1, ini terjadi pada 2006," imbuhnya.
Rossi pada akhirnya bertahan. Dia memperpanjang kontrak dengan Yamaha pada tahun berikutnya untuk tampil hingga musim 2008.
Meski begitu, Yamaha tetap bertahan dalam rencananya. Lorenzo juga ikut dijadikan sebagai amunisi utama mereka kendati harus menunggu setahun berselang.
Apa yang terjadi selanjutnya sudah diketahui. Lorenzo menjadi ancaman baru bagi Rossi.
Setelah menjadi pesaing utama Rossi dalam perebutan gelar juara musim 2009, Lorenzo mewujudkan impiannya menjadi penguasa baru MotoGP pada 2010.
Baca Juga: Tinggalkan Tim Yamaha Bukan Keputusan Sulit untuk Valentino Rossi
Karier Rossi dan Lorenzo kemudian berjalan ke arah yang berlawanan.
Rossi gagal total dalam perjudiannya merapat ke Ducati pada 2011 dan 2012. Adapun Lorenzo semakin kompetitif bareng Yamaha dengan menambah satu gelar juara lagi.
Posisi Lorenzo tidak berubah ketika Rossi kembali ke Yamaha pada 2013. Pencapaian apik membuatnya tetap menjadi prioritas utama pabrikan garpu tala.
Akan tetapi, pengaruh Lorenzo memudar kendati sanggup menambah satu gelar juara lagi dan mengoleksi kemenangan lebih banyak ketimbang Rossi.
Tawaran menggiurkan dari Ducati pada 2016 tidak disia-siakan Lorenzo. Dia memutuskan keluar dari proyek Yamaha pada musim 2017 setelah sembilan tahun bertahan.
Pindah ke pabrikan lain ternyata tidak mudah bagi Lorenzo. Prestasinya naik turun. Sempat bangkit dalam musim keduanya bareng Ducati, cedera serius menghancurkan kariernya.
Bergabung dengan tim juara Repsol Honda justru semakin membenamkan Lorenzo. Dia akhirnya pensiun pada 2019, mendahului Rossi yang seharusnya dia gantikan.
Lorenzo tidak benar-benar keluar dari MotoGP. Dia kembali bereuni dengan sang rival lama di Yamaha sebagai pembalap penguji.
Pemandangan menarik tercipta ketika Rossi mendengarkan pendapat Lorenzo di tengah berlangsungnya tes pramusim MotoGP 2020 di Sepang, Malaysia, Sabtu (8/2/2020).
Baca Juga: Ada Peran Manajer Honda di Balik Kembalinya Jorge Lorenzo ke Yamaha
Rossi setuju bahwa melihatnya mendapat wejangan dari Lorenzo memang terlihat aneh.
"Hari ini dia sungguh bertindak sebagai pelatih tambahan bagi saya. Dia memberi saya saran, menunjukkan lintasan [yang benar]," kata Rossi, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Di sisi lain, terkadang aneh melihatnya dalam seragam biasa sementara saya mengenakan wearpack. Tetapi itu keren dan saya melihatnya sungguh terlibat."
Kembali ke Lintasan
Kembali ke Yamaha sedikit mengembalikan kepercayaan diri Lorenzo untuk kembali ke berlomba.
"Saat ini saya sangat bahagia," ujar Lorenzo dalam peluncuran tim pabrikan Yamaha untuk MotoGP 2020 pada Kamis (6/2/2020).
"[Ketika mengumumkan pensiun] di Valencia saya berkata 99 persen tidak akan kembali membalap, sekarang persentasenya menjadi 98 persen."
Peluang Lorenzo untuk comeback terbuka lebar. Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli, membenarkan adanya wacana memberikan jatah wildcard bagi pembalap pengujinya.
"Dengan Yamaha kami sudah merencanakan untuk mengambil jatah wildcard di Barcelona, bahkan sebelum Jorge bergabung," ujar Meregalli kepada Radio RAI.
"Kami tentu saja mempertimbangkan untuk melakukannya bersama Lorenzo. Namun, kami belum membicarakannya secara serius dengan Jorge," imbuhnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Tak Kuat Bikin Tim di MotoGP, Sewa Motor Saja Sudah Habis Rp33 Miliar
Baca Juga: Meski Ada Kans, Sejak Dulu Valentino Rossi Malas Bikin Tim di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar