Seri-seri tersebut di antaranya adalah Kejuaraan Nasional Balap Sepeda, Jakarta International BMX, Banyuwangi International BMX, dan Asian BMX Championship.
Baca Juga: Rakernas PB ISSI Resmi Dibuka Ketum Raja Sapta Oktohari
"Ini kan kita ada 6 seri di Indonesia. Saya sudah menyiapkan satu pebalap paling tidak ada dua pembalap yang harus memback up dia (I Gusti Bagus Saputra)," ujar Dadang.
"Kalo C1 di Jakarta sama kejurnas saya rasa masih belom bisa maksimal. Tapi karena main di Indonesia jd pebalap lain bisa back up," kata Dadang.
"Dengan absennya Bagus pada beberapa event nanti mungkin tergeser oleh Rio mungkin. Kami fokus pda event di Indonesia jadi paling tidak saya harap anak-anak di 6 event di Indonesia ini bisa full point artinya bisa meraih 1,2,3."
Demi menjaga harapan dengan mengumpulkan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020, Dadang pun mengeluhkan kondisi trek BMX yang ada di Pulomas saat ini sedang dalam keadaan banjir, ia pun menyayangkan hal itu.
"Jadi nanti ada di jakarta tapi situsi juga sama masih ujan terus dan per hari ini saya dapat info sirkut BMX di Pulomas kebanjiran lagi padahal nanti ada 3 poin (C1 2x dan kejurnas) lalu ada 2 poin lagi di Banyuwangi (HC dan C1). Saya harapkan bisa lah nanti maksimal," tutur Dadang.
Untuk lolos olimpiade 2020 di cabor balap sepeda, ada tiga metode yang diberlakukan oleh Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI).
Tiga metode tersebut adalah melalui peringkat negara, individual rangking, dan hasil pada Kejuaraan Dunia BMX 2020 yang akan digelar di Amerika Serikat, 26-31 Mei 2020.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar