"Seperti Manchester United dan Manchester City, sepak bola tanpa loyalitas dan rivalitas rasanya hambar. Tapi harus tetap dalam koridor yang konstruktif."
"Saya sangat menikmati sepak bola melihat para suporter memilih grup-grupnya dengan kreatif," ucapnya lagi.
Wanita yang menjabat Gubernur Jawa Timur sejak Februari 2019 itu mengaku belajar banyak dari gelaran Piala Presiden 2019.
Seperti diketahui, kompetisi tersebut mempertemukan dua tim asal Jawa Timur, Persebaya Surabaya dan Arema FC, di babak final.
Baca Juga: Timnas Indonesia akan Gelar TC, Langganan dari Persib Belum Dapat Undangan Resmi
Rivalitas yang kental dari dua seteru abadi itu membuat dua laga final harus digelar tanpa suporter dari pihak lawan yang menjalani laga kandang.
Khofifah tidak menampik jika Bajul Ijo dan Singo Edan bisa kembali bertemu di babak semi final atau final.
Oleh sebab itu, dia meminta supaya semua elemen suporter masing-masing tim bisa menjaga situasi Jawa Timur yang kondusif.
"Seperti yang sudah kita sepakati bersama. Suasana pertandingan yang terbuka untuk semua," tutur Khofifah.
Baca Juga: Bayern Muenchen Siap Datangkan Firmino dengan Mahar Rp1,3 Triliun
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | bola.kompas.com |
Komentar