Mukkerem Serdar, saudara laki-lakinya, mengatakan bahwa semakin terbiasa mandiri pada usia dini membantu Suat menjadi orang yang membumi.
Hal tersebut tentu saja membantu mengembangkan dirinya menjadi sosok pekerja keras dan membuatnya bersinar bersama tim muda Mainz dengan catatan 16 gol dan 11 assist dari 65 pertandingan.
Mainz memberikan debut Bundesliga untuknya pada usia 18 tahun.
Tetapi, hidup tak selamanya indah. Rentetan cedera yang dialami Suat membuat mantan direktur olahraga Mainz, Christian Heidel, mencoba memikatnya ke Schalke pada tahun 2018.
Indah pada waktunya, sebagian besar dari kegemilangan Serdar pada musim 2019-2020 dapat dipertanggungjawabkan kepada David Wagner.
Sang pelatih Schalke 04 mendapatkan inspirasi dari mantan pelatih Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers, Phil Jackson, dalam membantu memperbaiki kondisi pemain yang secara teratur terhambat oleh cedera untuk mengembalikan level kebugaran mereka.
Baca Juga: Bukan Messi Ataupun Ronaldo, Inilah Sosok Idola Erling Haaland
Gaya Bermain
Seorang pemain yang nyaman dalam penguasaan bola, dengan tingkat keberhasilan operan yang mengesankan serta penglihatan tajam ke gawang lawan, Serdar melakukan apa yang juga dilakukan Goretzka.
Keduanya mendapatkan label "gelandang tengah penakluk", kuat dan tangguh dalam tekel serta cepat dalam mengalirkan bola dengan presisi tinggi.
Serdar dapat unggul sama baiknya di posisi nomor 6 atau nomor 10, meskipun lebih berbahaya saat diizinkan untuk bebas berkeliaran di daerah pertahanan lawan.
Tahukah Kamu?
Serdar tidak melupakan akarnya. Ketika Hassia Bingen mendapatkan promosi ke Oberliga alias divisi lima Jerman pada tahun 2018 dengan kemenangan 1-0 atas Sportfreunde Eisbachtal, gelandang tengah bernomor punggung 8 tersebut berada di antara para penggemar di stadion yang mendukung mereka pada hari itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar