BOLASPORT.COM - Membiarkan diri kalah tentu tidak disukai Marc Marquez. Penderitaan pun siap ditanggungnya demi mempertahankan kans juara yang ada di ujung tanduk.
Menjuarai MotoGP musim 2019 bisa jadi merupakan titik tertinggi dalam Marc Marquez sebagai pembalap. Prestasi mentereng menjadi alasannya.
Marc Marquez selalu berhasil menempati posisi dua besar setiap kali menuntaskan balapan. Rinciannya, 12 kemenangan dan 6 hasil runner-up.
Hanya satu kali rider Repsol Honda itu gagal finis. Itupun, Marquez jatuh karena kesalahan teknis dan ketika dia memimpin jauh di depan pembalap lainnya.
Menariknya, prestasi apik Marquez pada musim lalu terlihat seperti sebuah anomali karena pada saat yang bersamaan pembalap Honda lainnya.
Sekadar informasi, penambahan top speed menyebabkan motor Honda RC213V 2019 sulit dibelokkan dan kehilangan feeling dengan grip ban depan.
Alhasil, para pembalap Honda dibuat was-was setiap kali akan memasuki tikungan. Namun begitu, kasus demikian tidak berlaku bagi seorang Marquez.
Gaya balap elbow down yang tergolong ekstrem membuat Marquez sanggup 'membengkokkan' motornya untuk melewati tikungan dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Alasan Fabio Quartararo Tidak 100 Persen Nyaman dengan Yamaha M1 2020
Cara Marquez berkendara bukannya tak berisiko. Kurangnya feeling dengan ban depan membuatnya bisa saja terjatuh ketika kehilangan grip secara tiba-tiba.
Namun begitu, dalam situasi inilah kelebihan Marquez berguna.
Refleks tinggi serta kelenturan badan membuat The Baby Alien sanggup menggunakan sikunya untuk menahan posisi motor dan membantu ban depannya menemukan grip kembali.
Alhasil, dominasi Marquez tidak terbendung. Dia sanggup tampil apik dalam setiap seri, baik di sirkuit berkarakter cepat maupun mengalir.
Baca Juga: Ditanya Relasi dengan Rossi, Lorenzo Ungkap 1 Kalimat yang Selalu Dikatakannya kepada The Doctor
Namun begitu, senjata andalan Marquez tersebut tidak tampak dalam tes pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, 7-9 Februari 2020.
Dua kali Marquez terjatuh dari motornya. Ironisnya, dia mengaku bahwa kecelakaan yang dialami sebenarnya bisa dicegahnya dalam kondisi normal.
"Saya biasanya dapat menyelamatkannya dengan siku, tetapi tidak hari ini [karena bahu belum cukup kuat]," ucap Marquez, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
Ya, seperti yang dikatakan Marquez, masalah bahu menjadi penyebabnya. Celakanya, Honda belum dapat menemukan solusi soal kurangnya feeling dengan ban depan.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Jorge Lorenzo Sangat Ingin Melihat Valentino Rossi Menang
Pembalap Honda lainnya, Cal Crutchlow (LCR), bahkan mengaku masalahnya justru menjadi lebih buruk akibat ban baru yang dibawa Michelin untuk musim 2020.
Marquez juga berharap Honda bisa segera mengatasi masalah krusial tersebut. Akan tetapi dia juga sadar bahwa kesuksesan berada di tangannya sendiri.
Rider berjulukan The Baby Alien itu menyebut bahwa otot bahu kanannya baru pulih 60 persen setelah menjalani operasi pada November silam.
Pengorbanan siap dilakukan Marquez agar bisa mendapatkan kembali senjata andalannya itu.
Baca Juga: Selain Kondisi Bahu, Marc Marquez Juga Khawatirkan Satu Hal Ini
"Saya harap itu tidak memengaruhi gaya berkendara saya. Tetapi dalam situasi ini, saya harus menderita hari ini demi siap menghadapi kejuaraan," ucapnya tegas.
Marquez mengalami situasi serupa pada musim lalu. Bedanya saat itu bahu kirinya yang dibedah karena sering mengalami dislokasi.
Performa Marquez dalam tes pramusim Sepang 2019 juga tidak istimewa. Meski demikian, dia sudah menyabet kemenangan dalam seri balap kedua di Argentina.
Akankan Marquez sanggup mempercepat pemulihannya? Jawabannya baru akan diketahui dalam balapan perdana di Sirkuit Losail, Qatar pada 8 Maret mendatang.
Baca Juga: Ancaman Virus Corona, Man United Terancam Ubah Rencana Pramusim
Baca Juga: Bukan Barcelona, Dani Olmo Sebut RB Leipzig sebagai Klub Terbaik
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar